Terima Kasih Untuk Setiap Tetesan Keringat Papa dan Mama
Penulis: Fredy Suni |
Susanti Remi Kati berssama dengan mahasiswa IIK Strada Indonesia di acara wisudanya. Foto oleh Santi. |
TAFENPAH.COM - Hi sobat kampus, apa kabarmu? Mudah-mudahan kamu dan keluarga tercinta selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Apakah sobat kampus masih ingat sosok mahasiswi Strada Indonesia yang sempat viral karena prestasinya sebagai mahasiswi inspiratif dan pernah diliput juga oleh tafenpah?
Baca juga: Susanti Remi Kati Dapat Penghargaan Dari IIK Strada Indonesia Sebagai Mahasiswi inspiratif Sumba
Jika ya, berarti ingatan sobat masih tajam. Setajam ingatan akan bayang-bayang si doi yang berada di nun jauh sana.
Baiklah sobat, di edisi ini admin tafenpah ingin berbagi syukur bersama salah satu mahasiswi teladan asal pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur yakni; Susanti Remi Kati. Selanjutnya, kita panggil saja dengan sebutan ‘nona Santi’ biar lebih akrab.
Sesuai dengan informasi yang admin dapatkan dalam sebuah bincang asyik bersama Santi, ia menuturkan perasaannya ketika perjuangannya selama 4 tahun akhirnya terbayar dengan toga.
Toga adalah dambaan setiap mahasiswa di negeri ini bahkan dunia internasional. Karena banyak orang yang ingin melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi tapi tidak bisa terwujud. Karena satu dan lainnya hal yang tidak bisa disebutkan satu per satu pada edisi spesial ini.
IIK Strada Indonesia Melaksanakan Wisuda Secara Offline dan Online
Susanti Remi Kati.tafenpah.com |
Nona Santi ketika menjawab pertanyaan dari admin tafenpah via pesan WhatsApp mengatakan bahwa tahun ini IIK Strada Indonesia kembali melepas seribuan-an mahasiswanya. Namun, yang hadir pada saat acara wisuda itu dibagi menjadi dua yakni secara online dan offline.
Sekirar 400-an orang bisa mengikuti acara wisuda offline, termasuk nona Santi di kampusnya dengan protokol kesehatan yang ketat. Lalu, sisanya mengikuti acara wisuda secara online. Tapi, wisuda offline dan online tidak mengurangi kebahagiaan mereka.
“Saya sangat bahagia, meskipun orangtua tidak bisa hadir,” ujar Santi.
Harapan Setelah Wisuda
Susanti Remi Kati.Tafenpah.com |
Harapan terbesar nona Santi adalah ia bisa melanjutkan karya pelayanannya sebagai Bidan/perawat demi menabung dan bisa sukses membahagiakan diri sendiri, orang tua, dan keluarganya di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Teruntuk mama dan papa terima kasih untuk semuanya. Terima kasih sudah mengambil tanggung jawab besar untuk berjuang hingga kami mendapatkan pendidikan yang baik. Terima kasih untuk setiap tetesan keringat dan air mata dari mama dan papa.” Ungkap dara manis asal Sumba ini.
Posting Komentar untuk "Terima Kasih Untuk Setiap Tetesan Keringat Papa dan Mama"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat