Berkat Doa Paus Fransiskus, Rusia Batal Perang dengan Ukraina

Berkat doa Paus Fransiskus, Rusia batal perang dengan Ukraina.Reuters

TAFENPAH.COM, INTERNASIONAL - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus mampu meredakan ketegangan antara Rusia dan Ukraina berkat doa-doanya.


Dilansir dari laman British Broadcasting Corporation (BBC), Paus Fransiskus kemarin mengumpulkan masyarakat di benua Eropa dan berdoa bersama di depan lapangan Basilika Santo Petrus, Roma Italia.


Inti dari doa Paus Fransiskus adalah meminta Tuhan untuk memberikan bimbingan dan kebijaksanaan kepada pemimpin dunia, terutama politikus dari North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Kanselir Jerman  untuk mengakhiri mengakhiri perang opini yang nantinya membawa mala petaka bagi keselamatan umat manusia di planet ini.


Baca Juga: Presiden Ukraina: Matahari Perdamaian Tetap Bersinar, Meski di Tengah Isu Invasi Rusia


Karena bagaimana pun, perang itu akan menghancurkan segala impian dan harapan hidup setiap orang. Lebih baik, pemimpin-pemimpin dunia menyatukan tekad dan meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan antar negara demi terciptanya kesejahteraan dan kedamaian bersama.



Faktor apa saja yang menyakinkan bahwa Rusia sudah mundur dari perbatasan Ukraina?

Militer Rusia mundur dari perbatasan Ukraina.Reuters

Putin telah mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan perang di Eropa, tetapi masalah keamanannya harus ditangani dan ditanggapi dengan serius.


Lebih lanjut, Putin secara terbuka memberitahukan kepada dunia internasional bahwa ia telah menerima informasi dari militernya yang saat ini sudah menarik sebagian pasukannya dari perbatasan Ukraina.



Berapakah jumlah pasukan yang sudah ditarik Rusia dari perbatasan Ukraina?

Tentara wanita Rusia.Reuters


Sejauh ini belum ada informasi yang valid dan pasti berapa banyak pasukan Rusia yang sudah ditarik dari perbatasan Ukraina.


Namun, hal yang pasti adalah saat ini ketegangan kedua negara sudah mulai reda di benua Eropa.


Lalu, faktor apa saja yang memicu kedua negara bekas Uni Soviet itu terlibat ketegangan bilateral?

Deretan tentara wanita cantik asal Ukraina.Reuters

Faktor yang paling krusial adalah Ukraina selama ini memaksakan diri untuk bergabung dengan “North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).


Atasa dasar ini, Rusia dengan tegas mengimbau Ukraina untuk tidak bergabung dengan NATO.


Mengapa Rusia takut jika Ukraina bergabung dengan NATO?

Militer Rusia di perbatasan Timur Ukraina.Reuters

Sebagai negara bekas Uni Soviet, Rusia memiliki ikatan budaya dan sejarah yang mendalam dengan Ukraina, yang merupakan bekas Republik Soviet. 


Untuk itu, Putin tidak menginginkan konco terbaiknya ini bergabung dengan NATO. Karena ke depan Ukraina akan dipengaruhin oleh NATO dan sekutunya, dan itu akan menjadi ancaman serius bagi Rusia.


Karena berdasarkan catatan sejarah, selama 15 tahun, ada 12 negara Eropa Timur yang dulu berada di bawah pengaruh Uni Soviet dan akhirnya bergabung dengan Pakta Pertahanan Aliansi Barat/NATO (Sumber kutipan dwcom). 


Bagaimana tanggapan dunia internasional terkait penarikan pasukan militer Rusia dari perbatasan Ukraina?

Militer Rusia.Reuters

Tentu saja semua orang pasti menginginkan perdamaian. Karena dalam perdamaian ada potensi untuk meningkatkan kerja sama bilateral antar negara dalam mencukupi kebutuhan negaranya sendiri.


Selain itu, masyarakat internasional perlahan-lahan tidak mempercayai Biden. Dalam hal ini, Putih (Rusia) sudah aman. Sementara, Biden tentunya pasti kecewa karena ucapannya tidak benar-benar terjadi.


Sebagaimana yang ia ucapkan kemarin bahwasannya hari ini (tanggal 16 Februari) akan ada pertempuran besar-besaran dari militer Rusia dan Ukraina.


Langit Ukraina akan dikotori oleh darah dan ambisi dari militer Rusia. Bersyukur Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan warganya tidak termakan oleh provokasi dari Biden.


Bahkan hari ini merupakan hari perdamaian nasional yang ditetapkan oleh presiden Zelensky di Ukraina.


Di mana setiap orang akan mengenakan pita kuning dan biru sambil menyerukan perdamaian di negara bekas Uni Soviet tersebut.






Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Berkat Doa Paus Fransiskus, Rusia Batal Perang dengan Ukraina"