Presiden Ukraina: Matahari Perdamaian Tetap Bersinar, Meski di Tengah Isu Invasi Rusia

Militer Ukraina.Reuters

TAFENPAH.COM, INTERNASIONAL - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky semakin merasa aneh dengan isu invasi Rusia dari Presiden Joe Biden (Amerika Serikat) dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.


Zelensky bukannya tidak mewaspadai ancaman dari Rusia yang sudah beberapa kali mengirimkan gelombang bahaya, namun soal tudingan US dan Inggris ini sudah berada di luar nalar sehat.


Zelensky pun merespon kedua pemimpin tersebut dengan kalimat berikut. "Sekarang Anda mungkin berpikir bahwa sekelilingnya gelap. Tapi besok matahari akan terbit lagi di atas langit kita yang damai."


Statement atau pernyataan dari Zelensky ini menjadi pukulan telak bagi Biden dan Johnson yang sudah dicurigai memiliki ambisi tertentu di langit Ukraina.


Ukraina bukan tidak menginginkan bantuan dari AS dan Inggris, namun mereka lebih memilih untuk menyelesaikan konflik bilateral mereka dengan jalur negosiasi dan diplomasi dengan Rusia.


Karena bagaimana pun juga, Rusia dan Ukraina masih memiliki relasi yang sangat dekat.


Lalu, Mengapa Biden dan Johnson Ngotot terkait Isu Invasi Rusia?

Joe Biden dan Boris Johnson beserta istrinya.Reuters

Karena di balik propaganda opini tersebut, mereka sudah memiliki tujuan lain di belakang layar. Sepertinya ada skenario besar dari kedua pemimpin tersebut untuk terus melemahkan psikologi warga Ukraina.


Ketika mereka mampu memenangkan opini publik dan menanamkan kepercayaan atau keyakinan kepada pemimpin Ukraina dan warganya,  bahwasannya mereka akan membantu mereka dalam hal apa pun. Maka, di situlah peran mereka akan terlihat. Dengan begitu, Ukraina merasa berutang budi kepada kedua pemimpin itu.


Skenario AS dan Inggris Serupa Jepang Zaman Penjajahan di Indonesia

Militer AS.Reuters

Jika kita melihat kembali saat pendudukan Jepang pasca kemunduran Belanda di tanah air ini, di sana kita melihat adanya kesamaan benang merah dari AS, Inggris, dan Jepang.


Di mana Jepang masuk dengan cara yang halus dengan tiga semangat yakni; Jepang Cahaya Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepan Saudara Asia.


Filosofi di atas mampu menyakinkan warga Indonesia yang saat itu lemah atau tidak berdaya dengan penderitaan batin, psikis, dan fisik dari penjajah.


Awalnay kita menerima mereka bak penyelamat. Namun, pada akhirnya kita dipaksa untuk mengikuti cara kerja mereka.


Begitulah yang saat ini akan dilakukan AS dan Inggris di langit Ukraina. Beruntung Presiden Ukraina dan warganya sudah mencium aroma-aroma tak sedap di balik peringatan AS.


Karena Ukraina masih waras. Lebih menariknya adalah Rusia pun mendukung Ukraina bahwa apa yang disampaikan oleh pihak Barat itu tidak benar. Karena apa yang militer Rusia lakukan di perbatasan Kremlin, itu hanya sebatas latihan perang bersama Belarusia.


Mengapa AS selalu Berseberangan dengan Negara-negara Komunis?

Latihan perang gabungan antara militer Rusia dan China.Reuters

Beberapa bulan lalu, kita dihebohkan oleh perang dingin antara AS dan Tiongkok. Tiongkok yang merupakan kompetitor terbesar AS dari segala aspek kehidupan dilihat oleh As sebagai ancaman serius. 


Apalagi Tiongkok juga merupakan negara Komunis terbesar di dunia, selain Rusia. Saat itu, dunia internasional sudah was-was dengan meletusnya perang dunia ketiga. Akan tetapi, perang itu pun tak kunjung pecah.


Kini, AS mulai getol memprovokasi Rusia dan Ukraina. Lebih menegangkan lagi bahwa besok adalah hari terburuk bagi Ukraina karena ada invasi militer besar-besaran dari Rusia.


Pertanyaan kristisnya?


Dari mana sajakah AS bisa mengetahui isu invasi Rusia ke Ukraina besok? Jika dipikir dengan logika, apa yang dikatakan oleh AS itu benar-benar di luar pikiran sehat. Jika pun isu invasi itu benar terjadi besok, berarti ada mata-mata AS di dalam pemerintahan Rusia.


Karena bagaimana pun, taktik militer Rusia dan rencana-rencananya itu tidak mungkin dan memang mustahil bocor ke kompetitor. Apa jadinya, sebelum perang, musuh sudah mengetahui rencana tersebut?


Aneh tapi nyata pikiran dunia internasional di era digital


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Presiden Ukraina: Matahari Perdamaian Tetap Bersinar, Meski di Tengah Isu Invasi Rusia "