Sejenak Mengenal Pastor Militer
Kisah seorang Pastor Militer dari Kupang, NTT. BenarNews |
Penulis: Jondry Siki,CMF
Alumnus Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira, Kupang
Editor: Fredy Suni
TAFENPAH.COM- Sebuah flyer sempat muncul di layar ponselku. Flayer itu berisi perekrutan calon TNI untuk periode terakhir tahun 2021. Adapun beberapa syarat yang mesti dipenuhi adalah pria dan wanita Indonesia, usia minimal 17 tahun dan maksimal 22 tahun.
Namun ada satu syarat yang mencolok, yakni bisa dari kalangan Pastor. Lantas syarat ini saya ceritakan kepada teman-teman dan kami pun mendiskusikannya bersama. Sempat terlintas di benak bahwa setelah tahbisan bisa melamar untuk menjadi pastor militer.
Hasil diskusi ini tidak memberikan jawaban final. Akhirnya pada akhir Desember 2021, saya menjumpai seorang tentara di Naibonat. Dalam perjumpaan itu banyak hal yang kami ceritakan tentang kehidupan militer, mulai dari perekrutan hingga studi lanjut untuk kenaikan pangkat. Saat sedang bercerita, saya mengingat diskusi yang mangkrak beberapa bulan lalu tentang pastor militer.
Diskusi semakin menarik ketika tentara Katolik tersebut menjelaskan apa dan bagaimana tugas seorang pastor militer. Menurut penjelasan yang saya tangkap bahwa seorang imam Katolik dapat bertugas di bagian militer demi kepentingan iman para tentara yang beragama Katolik. Bahkan mereka juga bisa ditugaskan bersama para tentara yang sedang berada di medan perang demi kebutuhan sakramen seperti Ekaristi, pengakuan dosa dan minyak suci bagi para tentara yang dalam bahaya maut akibat tertembak.
Keuskupan Militer
Pastor Militer.Pena Katolik |
Indonesia adalah salah satu Negara di Asia yang memiliki keuskupan militer setelah Korea Selatan dan Filipina. Keuskupan militer bermula dari Amerika Serikat yang didirikan untuk kepentingan sakramen para tentara yang beragama Katolik. Di Indonesia selain terdapat 37 Keuskupan ( Agung dan Sufragan) terdapat satu Keuskupan Militer (Ordinariatus Castrensis Indonesia) yakni Keuskupan di lingkungan TNI/POLRI. Saat ini, Kardinal Suharyo menjabat sebagai Uskup Militer Indonesia.
Keuskupan Militer Indonesia didirikan pada 25 Desember 1949 untuk mendukung prakarsa Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sultan Hamengkubuwono IX yang membentuk staf khusus untuk melayani kebutuhan rohani angkatan perang Republik Indonesia dan Gereja Katolik Indonesia membukanya demi kebutuhan rohani prajurit TNI yang beragama Katolik. Jenis kebutuhan rohani yang dimaksudkan adalah pelayanan sakramen bagi para tentara dan polisi di lingkungan militer.
Pastor Militer
Pastor Militer bertemu Paus Fransiskus.Sesawi |
Di Indonesia istilah pastor militer tidak terlalu dikenal. Namun Keuskupan Militer Indonesia yang berpusat di Mabes TNI/POLRI terdapat pastor tentara. Sebut saja RD Kolonel Yoseph Maria Marcelinus seorang perwira menengah TNI AU wakil keuskupan Militer di lingkungan TNI/POLRI. Ia bertugas dan bertanggung jawab untuk iman para tentara dan polisi yang beragama Katolik. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 15 Agustus 1996 oleh Julius Kardinal Darmaatmaja, SJ.
Ia seorang imam tamantan STF Driyakara Jakarta dan Universitas Gadja Mada dan mengabdi di lingkungan TNI/POLRI. Setelah ditahbiskan ia masuk ke dunia militer melalui pendidikan prajurit karier di Akademi Militer Magelang dan dilantik pada tahun 1997 dengan pangkat letnan dua. Sebelum menjabat sebagai wakil Keuskupan Ordinariat Militer Indonesia, ia bertugas di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta sebagai pembimbing rohani untuk para TNI/POLRI Katolik dan juga sebagai dosen.
Selain sebagai pembimbing rohani dan pelayan sakramen bagi para prajurit beragama Katolik, Romo Yos juga menjalankan tugas seperti para tentara pada umumnya yakni diutus ke sejumlah daerah konflik hingga terbang dengan pesawat tempur. Semua profesi sebagai tentara ia jalankan dengan baik tanpa mengabaikan tugas untuk menerimakan sakramen bagi para tentara.
Pelayan Sakramen di Lingkungan Militer
Pastor Militer.PenaKatolik |
Pastor militer adalah seorang gembala yang memilih dengan bebas untuk melayani di lingkungan militer. Syarat untuk menjadi pastor militer adalah pertama-tama harus seorang pria Katolik yang sudah menerima sakramen imamat. Selanjutnya ia boleh terjun ke dunia militer dengan segala syarat yang berlaku di dunia militer.
Seorang pastor militer harus menjalankan apa yang dilakukan oleh para tentara sambil tidak melalaikan tugas dan fungsi utama sebagai gembala dan pelayan sakramen. Seorang pastor militer menjadi gembala dan pembimbing rohani bagi para tentara dan polisi yang beragama Katolik. Tugas utama pastor militer adalah merayakan Ekaristi bagi tentara Katolik, memberi sakramen pengakuan dan juga sakramen minyak suci bagi tentara yang tertembak di medan perang.
Kendati sebagi pastor, mereka juga mengenakan dinas militer dan diperlakukan sama seperti para tentara pada umumnya. Batas pengabdian di militer adalah 58 tahun. Jika sudah pensiun ia kembali melayani umat Katolik pada umumnya sebab pada di bidang militer ada usia pensiun bagi tentara demikian juga pastor militer. Mereka juga ikut pensiun sebagai tentara tetapi tetap menjalankan tugas imamat mereka di mana saja mereka dibutuhkan setelah purna bakti di militer.
2 komentar untuk "Sejenak Mengenal Pastor Militer"
Salam NKRI
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat