Sejuta Inspirasi di Taman Porang Milik Anselmus Asuat

Bapak Anselmus Asuat dan Mama Vita Lake. Dokumen Tafenpah

Penulis: Fredy Suni

Tafenpah.com - Industri ekonomi kreatif dan juga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin berkembang, seiring dengan tingkat kesadaran masyarakat untuk mengubah kehidupan ekonomi keluarganya ke arah yang lebih baik.


Kesadaran untuk berkecimpung di dunia UMKM adalah bagian dari visi dan misi bapak Anselmus Asuat dan Mama Vita Lake yang saat ini tinggal di Kampung Kefa, Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur.


Seperti apakah kisah petualangan penulis di Desa Tanah Merah, yuk ikutin wisata literasi di bawah ini!

Tanaman Porang milik bapak Anselmus Asuat. Dokumen Tafenpah

Beberapa hari yang lalu, Penulis mengikuti acara Ulang Tahun adik Asti Foni yang ke-24 di Desa Tanah Merah yang merupakan pemekaran dari Desa Oebelo.


Dalam kesempatan tersebut, Penulis juga menikmati wisata alam Tanah Merah yang sangat indah. Keindahan itu dilengkapi dengan kebun kecil milik bapak Anselmus Asuat di samping rumahnya.


Sejauh pandangan mata, ada deretan 200 batang anakan pohon Porang yang hijau permai. Keasrian tanaman Porang ikut membangkitkan rasa memiliki (Sense of Belonging) dan rasa cinta (Sense of Love) akan kekuatan semesta Tanah Merah.


Apalagi di belakang rumah bapak Anselmus Asuat ada hamparan sabana dan juga pohon lontar yang siap untuk menyambut kedatangan diaspora atau perantau yang sekadar bermanjaan, mencari udara segar, bercanda tawa bersama orang tua, keluarga, sanak famili, rekan bisnis, gebetan di sepanjang alam Tanah Merah.


Lantas, apa saja manfaat dari tanaman Porang atau dalam bahasa Dawan disebut "Mae Mina."

Dilansir dari Katadata, ada 7 manfaat dari tanaman Porang (Mae Mina), yakni:

1. Bahan Baku Industri. Manfaat tanaman porang yang bisa dirasakan pertama adalah karena adanya kandungan Konjac.

2. Bahan Dasar Obat. 

Menjadi Cemilan Sehat. 

Pembersih Air.

Lem Alami dan Ramah Lingkungan.

6. Bahan Baku Pengental Es Krim.

7. Membantu Mengurangi Kadar Kolesterol.


Terkait kisaran harga tanaman Porang milik bapak Anselmus Asuat itu berada di angka Rp. 25 ribu per anakan pohon.


Bagi sobat penikmat dan pemburu tanaman Porang, jika ada waktu bolehlah singgah untuk menyeduh secangkir kopi di rumah mama Vita dan bapak Anselmus Asuat di kampung Kefa, Tanah Merah, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur.


Demikian ulasan singkat mengenai kebun kecil yang disulap oleh Anselmus Asuat sebagai ladang tumbuhnya tanaman Porang sekaligus pemberdayaan UMKM di pinggiran kota Kupang.



Yuk, mengenal lebih dekat Tafenpah dengan mengunjungi media sosialnya:

Instagram: @Literasi_Tafenpah, @Suni_Frederikus

Facebook: @Fredy Suni II

Email: Tafenpahtimor@gmail.com dan Freddysuny18@gmail.com



Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

2 komentar untuk "Sejuta Inspirasi di Taman Porang Milik Anselmus Asuat"

Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih


Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat