Mesranya Mama Elsi Finit dan Soleman Besi sebagai Tukang Parkir di Pasar Oesapa Kupang
Sosok mama Elsi Finit dan bapak Soleman Besi penjaga parkir pasar Oesapa Kupang.Foto oleh: Fredy Suni |
Penulis: Fredy Suni
Tafenpah.com - Jangan biarkan kemesraan ini cepat berlalu. Lirik lagu Iwan Fals ini cocok disematkan kepada mama Elsi Finit dan bapak Soleman besi yang sudah menghabiskan 8-10 tahun sebagai tukang parkir di Pasar Oesapa Kupang.
Meskipun mama Elsi sudah berusia 47 tahun, tetapi semangat mencari rezeki dan loyalitas atau kesetiaannya itu patut diapresiasi oleh semua orang. Terutama dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Karena mama Elsi dan bapak Soleman setiap hari menyetor Rp.200 ribu dari hasil jaga parkir.
Akan tetapi, apakah terbersit dalam pikiran kita dengan pertanyaan berikut; Jika setiap hari mereka wajib menyetor Rp.200 ribu dari hasil jaga parkir kepada Dinas Perhubungan kota Kupang, lalu seperti apakah kebutuhan harian mereka? Apakah mereka digaji setiap bulan? Tentu saja mereka bekerja secara sukarela. Penghasilan mereka pun setiap hari tidak pasti.
Bekerja secara sukarela demi mencari rezeki tambahan memang tidaklah mudah. Karena setiap hari, mama Elsi dan bapak Soleman merelakan diri mereka untuk bekerja di bawah terik matahari. Belum lagi, mereka harus berhadapan dengan debu yang beterbangan, hiruk pikuk pedagang dan pembeli di sepanjang pasar Oesapa Kupang dengan berbagai warna cerita dan skenarionya masing-masing.
Mengenal Lebih Dekat Mama Elsi dan Bapak Soleman
Bapak Soleman dan mama Elsi berasal dari Amarasi. Amarasi terletak di peisisr Barat Daya pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Mereka dikaruniai 6 orang anak. Saat ini, ke-6 anaknya sudah tumbuh dewasa dan sebagian besar sudah memiliki keluarga.
Untuk mengisi kesibukan harian, mereka bekerja sebagai tukang parkir di pasar Oesapa, Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Profesi sebagai tukang parkir juga merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Karena mereka selalu menebarkan cinta, kasih, dan pelayanan yang tulus kepada setiap orang di sepanjang area pasar Oesapa Kupang.
Mereka bukan hanya sekadar bekerja, tetapi mereka juga berusaha untuk keluar dari zona nyaman mereka untuk melakukan sosialisasi dengan orang lain.
Sosialisasi yang mereka bangun bersama orang lain, budaya lain, suku lain, kepercayaan lain itu terlihat jelas dengan keakraban mama Elsi dan bapak Soleman dengan semua pedagang yang berada di pasar Oesapa yang multikultural.
Karena di bawah langit pasar Oesapa Kupang ada nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan bersama sebagai warga NKRI.
Posting Komentar untuk "Mesranya Mama Elsi Finit dan Soleman Besi sebagai Tukang Parkir di Pasar Oesapa Kupang"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat