Jakarta Intercultural School Resmikan Program Neuro Diversities | Tafenpah
Penulis: Prama Danawira (Humas Contentro|Editor: Fredy Suni
Peresmian Program Neuro Diversities Jakarta Intercultural School | Foto: Prama Danawira |
Jakarta, Tafenpah.com - Jakarta Intercultural School (JIS) meresmikan JIS Learning Center, program khusus untuk anak-anak dengan neuro-diversities, di JIS Pattimura Elementary School, Jakarta Selatan, Rabu (21/9 2022).
Peresmian program baru ini semakin memperkuat komitmen JIS untuk menyediakan lingkungan pendidikan yang inklusif bagi siswa dari latar belakang multikultural.
“Kami menghormati dan meyakini bahwa tidak ada dua anak yang sama. Dengan demikian, anak-anak tidak belajar atau berkembang dengan cara atau kecepatan yang sama,” ujar JIS Head of School, Maya Nelson.
Sandiago Uno juga ikut meresmikan Program Neuro Divirsities Jakarta Intercultural School | Foto: Prama |
Maya juga mengatakan sebagai sekolah yang menganut nilai-nilai keragaman, kesetaraan dan inklusi, JIS memahami kebutuhan dalam mengembangkan dan memperluas kurikulum kami untuk memberikan ruang bagi siswa dengan berbagai perbedaan pembelajaran.
Di Indonesia ada sekitar 311.000 sekolah. Sebanyak 40.000 di antaranya adalah sekolah dengan nomenklatur satuan penyelenggara pendidikan inklusif.
"Dan untuk mengembangkan sekolah reguler menjadi inklusi, kita memerlukan dukungan kurikulum yang baik, guru yang profesional, berkualitas, sarana dan prasarana yang memadai serta program dan anggaran" pungkasnya.
Salah satu sarana pendukung Program Neuro Diversities |
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan selalu memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah reguler yang memunculkan program pendidikan inklusi.
"Kita berkeyakinan bahwa sekolah ini akan menjadi center untuk pengembangan program-program yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus. Salut untuk JIS Pattimura" imbuh Dr. H. Yaswardi, M.Si. Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sementara, JIS Education Specialist, Donise Lyons mengatakan Program ini terbatas untuk delapan siswa per kelas demi memastikan tiap siswa menerima perhatian yang mereka butuhkan.
Karena JIS Learning Center adalah ruang yang memperkaya dan mendukung bagi anak-anak berusia 4-11 tahun dengan keterlambatan perkembangan umum tingkat ringan hingga parah.
Ini termasuk neuro-diversities yang akan menyulitkan mereka dalam mengikuti tuntutan akademik kelas biasa atau membutuhkan bantuan tambahan dengan perkembangan bahasa dan motorik.
Didukung pendekatan dua arah yang menekankan keterampilan hidup dan akademik, JIS Learning Center menggunakan praktik terbaik dalam pendidikan khusus untuk memberikan setiap siswa rencana pembelajaran individual. Termasuk dalam pembelajaran mereka adalah membaca, menulis, dan matematika, serta keterlibatan yang berfokus pada perkembangan fisik dan sosial-emosional.
“Di dunia, ada orang-orang yang memiliki keragaman saraf; ada orang-orang dengan semua jenis kemampuan dan gaya belajar, keterampilan, dan sosialisasi yang berbeda. Kami ingin memastikan itu terwakili di komunitas kami juga,”lanjut Donise.
Di JIS, kami secara konsisten meningkatkan kemampuan kami untuk memberikan pendidikan inklusif kepada siswa dengan berbagai variasi pembelajaran. Dan itulah yang kami fokuskan dalam hal pendidikan inklusif.
Tujuh siswa saat ini terdaftar di ruang kelas perdana JIS Learning Center, yang terletak di JIS Pattimura Elementary School di Jakarta Selatan, dan JIS berencana memperluas program untuk menerima anak-anak usia sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas pada tiga tahun ke depan.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa siswa dapat belajar bersama kami dalam jangka panjang dan mendapat dukungan untuk keseluruhan perjalanan belajar mereka,” harap Lyons.
Posting Komentar untuk "Jakarta Intercultural School Resmikan Program Neuro Diversities | Tafenpah"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat