Kegagalan Bukan Untuk Disesali, Tetapi Untuk Meningkatkan Kapasitas Diri

Penulis: Sesmi Permatasari, S.Pd | Editor: Fredy Suni

Sesmi Permatasari

Tafenpah.com - Kegagalan bukan berarti kita akan berhenti untuk berproses. Tetapi, kegagalan sebagai ajang motivasi bagi diri sendiri untuk menata kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.


Kadang kala,  kita memang harus melewati berbagai episode rintangan kehidupan, demi sebuah keberhasilan di masa depan .

Pixels

Dengan kegagalan, kita akan menyelesaikan satu per satu episode yang menegangkan, di antaranya: tangisan, dan ragam penyesalan yang ada dalam diri kita (insecure).


Sebenarnya itu hanya sebatas ambisi yang sedang merasuki jiwa untuk mendorong kita berpikiran Negatif.


Baca Juga: Jelajahi Suka Duka Perjalanan Mencari Jodoh bersama Tinder


Masalah kegagalan itu bukan untuk di sesali. Tetapi bagaimana kita bisa mendorong kapasitas diri untuk melakukan hal yang positif.


Bisa menanamkan rasa sabar dan keiklaskan. sebelum Happy ending yang kita dapatkan. 



Bersabarlah! Bukankah, semuanya memang butuh proses? 


Tuhan pun lebih tahu kapan kita akan siap untuk menang dan kapan kita siap untuk menerima kegagalan. 



Jika sekarang kita gagal, itu bukan berarti kita belum pantas untuk berhasil. Hanya saja, kita belum siap untuk mendapatkan keberhasilan itu sendiri.


Maka dari itu, Tuhan menghadirkan kegagalan agar kita siap untuk menerima segala sesuatunya, siap akan mental, ego, dan juga siap untuk menanggung amanah dan rintangan yang lebih berat lagi. 



Jika memang sekarang sudah waktunya kita mendekati atau pun sudah berhasil, percayalah bahwa Tuhan tak akan menundanya. 



Tetap semangat, tetap optimis, dan jangan menyerah. Karena perjuangan yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia jika kita tidak menyerah.



Bagaimana kita bisa meningkatkan kapasitas diri dari sebelumnya? 


Jika kita sudah berhasil melewatinya. Itu artinya kita sudah hebat. 



Perjuangan kita sudah keren, loh! Namun, kita harus mengasahnya terlebih dahulu supaya proses yang kita jalankan selama ini benar-benar tajam dan bisa enak untuk di nikmati.


Memang, untuk seorang pemenang yang tangguh harus ada upaya yang lebih dan sungguh-sungguh, terlebih untuk bangkit dari kegagalan. 


Saat kita gagal, berarti itu memang cara kita harus melihat di mana kekurangan yang kita miliki, atau belum saatnya kita menikmati proses itu.


Logikanya kita optimis! Jangan hanya satu kegagalan, kita pun menghilangkan 1000 juta proses yang sudah kita kumpulkan selama ini.


Akan sia- sia perjuangan kita selama ini. Artinya kita harus meningkatkan Kapasitas diri terlebih dahulu jangan pernah menyesali kegagalan tersebut.


Cobalah untuk belajar dari kegagalan.  Hidup tidak selamanya baik, kadang kita berada di atas dan kadang pula kita harus berada di bawah.


Yang terutama adalah  sekali maju tetap tabrak saja apa yang akan terjadi di depan.


Jadikan diri kita, layaknya tokoh-tokoh inspiratif di luar sana, bahwasannya kesuksesan yang datang itu dari proses dan kesungguhan kita terlebih dahulu yang selalu gigih dalam bertarung dan siap untuk berperang. 


Ingatlah ini merupakan siklus yang tidak terelakkan dan merupakan sebuah proses pendewasaan. 


Begitu pun dengan masalah, terimalah kenyataan tersebut sambil mengambil pelajaran dari kegagalan saat tersebut. 


Tanamkan dalam diri bahwa kita adalah pribadi yang kuat dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah serta menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari. 


Karena dalam diri manusia ada hal yang besar dan ada yang kecil. 


Bila mengikuti bagian yang kecil akan menjadi orang kecil, dan bila kita mengikuti bagian yang besar,  maka kita pun akan menjadi orang besar. 


#Tetap Semangat,Terus Berjuang Untuk Masa Depan



Penulis: Sesmi Permatasari,S.Pd

Ketua Fatayat NU Padang Pariaman

Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

2 komentar untuk "Kegagalan Bukan Untuk Disesali, Tetapi Untuk Meningkatkan Kapasitas Diri"

Comment Author Avatar
Comment Author Avatar
Terima kasih ya sudah berkunjung. Ya, tulisan kak Sesmi memang sangat inspiratif

Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih


Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat