Hasil Try Out SNBT UTBK Zenius: 90 % Siswa Mendapatkan Skor di Bawah Kompetensi Minimum
Penulis: Tri Wahyudi Sujana (Humas Zenius
Editor: Fredy Suni
Try Out UTBK dengan soal-soal yang disesuaikan dengan kebijakan Kemendikbud terbaru ini diikuti oleh lebih dari 17 ribu siswa di seluruh Indonesia
![]() |
Peserta didik SNBT UTBK |Foto: Humas Zenius |
Jakarta, Tafenpah.com - Sejak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan aturan baru seleksi masuk Perguruan
Tinggi Negeri, (PTN) platform edukasi teknologi, Zenius, bergerak cepat untuk
membuat penyesuaian pada konten-konten pelajaran yang ada di platformnya. Tanpa
terkecuali, penyesuaian ini juga dilakukan pada soal-soal Try Out UTBK Seleksi
Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Sampai
saat ini, SNBT UTBK merupakan jalur penerimaan dengan kuota terbesar dibanding
Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan jalur mandiri. Perubahan
terbesar pada UTBK adalah dihapusnya tes kemampuan akademik (TKA), dan hanya
menyisakan tes potensi skolastik (TPS), yang akan mengukur potensi kognitif,
penalaran matematika, serta literasi Berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
siswa.
Sebagai
platform edukasi yang selalu menekankan pada pemahaman konsep dan latihan soal
yang konsisten, Zenius secara rutin menggelar try out, mulai dari TO Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang
bekerja sama dengan beberapa dinas, hingga TO UTBK yang dilakukan dua minggu
sekali. Hal ini dilakukan agar siswa terbiasa menghadapi soal-soal yang ada
pada UTBK.
Dengan
adanya perubahan pada UTBK tahun depan, saat ini Zenius sudah mengembangkan TO
SNBT dengan materi dan soal yang bisa mengakomodir kebutuhan siswa untuk
mempersiapkan diri menghadapi UTBK yang baru.
Pada
TO SNBT terbaru yang digelar oleh Zenius dan New Primagama pada 17-25 September
lalu, terdapat 17.043 siswa yang
mendaftar, mulai dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Dari jumlah
tersebut, 93,7% atau hampir 16 ribu
siswa tidak mencapai kompetensi minimum. Sementara, hanya 6,3% atau seribu siswa yang mencapai
kompetensi minimum.
Kompetensi
minimum pada TO SNBT UTBK di Zenius berada pada angka 500 dari nilai maksimum
1.000. Skor ini ditetapkan berdasarkan skor rata-rata UTBK tahun lalu, di mana
untuk kelompok Saintek memiliki skor rata-rata sebesar 665,86, sementara Soshum
memiliki skor rata-rata 690,02. Skor yang ditetapkan oleh Zenius pada TO SNBT
UTBK kali ini jauh dari rata-rata skor UTBK tahun lalu, karena meski kompetensi
minimum dari tiap fakultas/kampus berbeda-beda, tapi sangat kecil kemungkinan
untuk lolos UTBK jika nilai siswa di bawah 500.
Founder dan Chief Education Officer
Zenius, Sabda PS, “Jumlah ini
menunjukkan hasil yang mengejutkan. SNBT UTBK yang banyak dianggap akan lebih
mudah untuk dikerjakan, ternyata berbanding terbalik dengan hasil yang ada di
lapangan. TPS memang memiliki tantangan tersendiri karena siswa dituntut untuk
bernalar dan menerapkan konsep yang mereka pelajari dalam mengerjakan soal. Hal
ini menunjukkan pentingnya mempersiapkan siswa agar memahami konsep dan tidak
hanya menghafal, agar dapat siap menghadapi UTBK di tahun depan.”
Untuk
membiasakan siswa dalam mendalami materi-materi soal potensi skolastik, Zenius
akan kembali menggelar try out serupa
pada tanggal 3-9 Oktober nanti. Try out
bebas biaya ini bisa diakses oleh seluruh siswa kelas 12 dan gap year, kapanpun dan di manapun selama
periode try out berlangsung.
Siswa
yang ingin mencoba atau melihat seperti apa soal-soal TPS di UTBK tahun depan
bisa melakukan registrasi try out SNBT
2023 by Zenius & New Primagama melalui link berikut: http://zeni.ws/DAFTARTOTPS2023. Try out bisa
dilakukan melalui website ataupun
aplikasi Zenius yang tersedia di App Store atau Play Store.
Posting Komentar untuk "Hasil Try Out SNBT UTBK Zenius: 90 % Siswa Mendapatkan Skor di Bawah Kompetensi Minimum "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat