Emirates umumkan laporan kinerja tengah tahun 2022-23
Penulis: Andrea Rayi (Konsultan Public Relations Emirates
![]() |
Foto Humas Emirates mitra Tafenpah |
Jakarta, Tafenpah.com - Emirates Group
mengumumkan laporan kinerja tengah tahun untuk tahun fiskal 2022-23.
Emirates Group meraih rekor laba
bersih tengah tahun sebesar AED 4,2 miliar (setara
dengan US$ 1,2 miliar)
dan turnaround hampir AED 10 miliar dari kerugian sebesar AED 5,7
miliar (setara dengan US$ 1,6 miliar) pada periode yang sama tahun lalu.
Emirates Group juga melaporkan EBITDA sebesar AED 15,3
miliar (setara dengan US$ 4,2 miliar), yang merupakan kenaikan signifikan dari AED 5,6 miliar (US$ 1,5 miliar) pada periode
yang sama tahun lalu dan menandakan profitabilitas operasi yang kuat.
![]() |
Mitra Tafenpah di maskapai penerbangan Emirates |
Pendapatan usaha Emirates Group tumbuh sebesar 128% menjadi AED 56,3 miliar (setara
dengan US$ 15,3 miliar) untuk enam bulan pertama pada tahun 2022-23. Angka ini naik signifikan dibandingkan pendapatan tahun
lalu sebesar AED 24,7 miliar (setara dengan US$ 6,7 miliar). Kenaikan
ini didorong oleh permintaan perjalanan udara yang meningkat di seluruh dunia dengan adanya
pelonggaran dan penghapusan pembatasan perjalanan saat pandemi.
Emirates Group menutup paruh pertama tahun 2022-23
dengan posisi kas sebesar AED 32,6 miliar (setara dengan US$
8,9 miliar) pada 30 September 2022, yang lebih kuat dibandingkan posisi kas pada 31 Maret 2022 sebesar
AED 25,8 miliar (setara dengan US$ 7,0 miliar). Emirates Group telah mampu memanfaatkan dana cadangannya yang kuat untuk mendukung
operasi bisnisnya, termasuk pembayaran utang dan komitmen terkait pandemi.
Yang Mulia (HH) Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum,
Chairman and Chief Executive, Emirates Airline and Group mengatakan, “Rekor kinerja Emirates Group untuk enam bulan pertama 2022-23 merupakan
hasil dari perencanaan yang berfokus ke masa depan, respons bisnis yang kompeten, dan kerja keras serta komitmen tenaga kerja kami yang terampil dan berdaya
saing.”
“Pemulihan operasi kami di
seluruh Group dipercepat karena semakin banyak negara telah melonggarkan dan menghapuskan pembatasan perjalanan. Kami berhasil menjadi salah
satu penggerak pertama untuk melayani permintaan pelanggan yang tinggi berkat rencana
bisnis, dukungan dari mitra industri, dan investasi berkelanjutan kami pada sumber daya manusia,
teknologi, produk, dan layanan.”
“Untuk beberapa bulan mendatang, kami tetap fokus
untuk memulihkan operasi seperti saat sebelum pandemi dan merekrut karyawan yang tepat sesuai dengan kebutuhan kami saat ini dan masa depan. Kami
berharap permintaan pelanggan di seluruh divisi bisnis kami akan tetap kuat di paruh kedua 2022-23.
Namun, kami harus mencermati beberapa tantangan ke
depan seperti inflasi dan tantangan
makro lainnya seperti dolar AS yang menguat dan kebijakan fiskal di pasar-pasar besar.”
Sheikh Ahmed menambahkan: "Emirates Group berharap untuk kembali ke
profitabilitas pada akhir tahun keuangan kami."
Sejalan dengan peningkatan kapasitas dan aktivitas
bisnis, jumlah karyawan Emirates Group tumbuh 10% menjadi 93.893 pada 30 September 2022 dibandingkan dengan 31 Maret
2022. Emirates dan dnata juga telah memulai upaya rekrutmen untuk mendukung keperluan ke depan.
Emirates Airline
Emirates terus fokus untuk memulihkan jaringan dan
koneksi penumpang globalnya melalui hub Dubai dan memenuhi permintaan pelanggannya dengan mengoperasikan kembali layanan dan menambah frekuensi
penerbangan.
Pada bulan Juni, Emirates memulai operasi
penerbangan ke destinasi baru,
Tel Aviv. Emirates juga memperluas opsi konektivitas pelanggan dengan meluncurkan perjanjian codeshare dan interline
bersama 12 maskapai dalam enam bulan
pertama 2022-23: Airlink, AEGEAN, ITA Airways, Air Baltic, Air Canada, Bamboo
Airways, Batik Air, Finnair, Royal Air Maroc, Sky Express, Sun Country
Airlines, dan United Airlines.
Pada 30 September, Emirates mengoperasikan layanan
penumpang dan kargo ke 140 bandara dengan menggunakan seluruh armada Boeing 777
dan 73 armada A380.
Selama enam bulan pertama tahun 2022-23, Emirates
menerima pengiriman 2 pesawat kargo Boeing 777 baru dan mengembalikan 1 pesawat
kargo lama dari armadanya sebagai bagian dari strategi jangka panjangnya untuk
meminimalkan jejak emisi dan mengoperasikan pesawat modern yang efisien. Sambil menunggu pesawat penumpang baru yang
diperkirakan akan tiba pada tahun 2024, Emirates memulai program retrofit miliaran
dolarnya untuk memperbarui kualitas interior dan produk kabin pada 120 pesawat mulai
bulan ini.
Emirates terus memperkenalkan produk baru dan program pelanggan untuk memenuhi janji ‘Fly Better’,
termasuk menu yang disempurnakan di semua kelas kabin dan peluncuran program pelatihan kerja baru bagi awak kabin Emirates untuk meningkatkan standar pelatihan dan layanan pelanggan. Pada bulan Agustus, Emirates meluncurkan kelas Ekonomi
Premium dalam penerbangannya ke London, Paris, dan Sydney, yang banyak mendapatkan respon positif dari pelanggan. Emirates berencana untuk melanjutkan
program retrofit pesawatnya dengan memasang kursi Ekonomi Premium baru
dan memperkenalkan produk Ekonomi
Premiumnya di 5 rute lainnya sebelum akhir 2022-23.
Kapasitas keseluruhan selama enam bulan pertama tahun ini meningkat sebesar 40% menjadi 22,8
miliar Available Tonne Kilometres (ATKM) karena program penerbangan yang
diperluas seiring dengan pelonggaran pembatasan
perjalanan di banyak negara. Kapasitas
(diukur dalam Available
Seat Kilometres [ASKM]) tumbuh sebesar 123%, sementara lalu lintas penumpang (diukur dalam Kilometer Revenue Passenger
Kilometres [RPKM]) meningkat sebesar 265% dengan Passenger Seat Factor rata-rata 78,5%
dibandingkan dengan 47,9% pada periode yang sama tahun lalu.
Emirates telah membawa 20 juta penumpang
sejak 1 April hingga 30 September 2022. Angka ini naik 228% dari periode yang sama tahun
lalu. Emirates SkyCargo tercatat telah mengangkut 936.000 ton kargo
dalam enam bulan pertama tahun ini, namun mengalami penurunan
14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena Emirates telah mengubah
pesawat “mini kargo” kembali menjadi pesawat
penumpang.
Emirates berhasil mencatat
rekor laba bersih baru untuk paruh pertama 2022-23
sebesar AED 4 miliar (setara dengan US$ 1,1 miliar), yang
merupakan pencapaian besar dibandingkan
dengan kerugian yang dialami tahun lalu sebesar AED 5,8 miliar (setara dengan
US$ 1,6 miliar). Meskipun nilai tukar mata uang di
beberapa negara menghadapi tekanan dan menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan, pendapatan Emirates, termasuk pendapatan operasional lainnya,
tercatat sebesar AED 50,1 miliar (setara dengan US$ 13,7 miliar). Angka ini naik 131% dari AED 21,7 miliar (US$ 5,9 miliar) sebagaimana tercatat pada
periode yang sama tahun lalu. Kinerja bisnis Emirates yang kuat dan menuju ke profitabilitas didorong oleh peningkatan permintaan penumpang untuk perjalanan
internasional dan menunjukkan kemampuan Emirates untuk membuat
rencana yang matang untuk memenuhi
permintaan tersebut, menyediakan kapasitas sesuai kebutuhan, dan menghadirkan produk
berkualitas dan bernilai jual tinggi bagi pelanggannya.
Biaya operasional Emirates meningkat sebesar 73% terhadap pertumbuhan kapasitas keseluruhan sebesar 40%, yang terutama disebabkan oleh kenaikan substansial dalam biaya
bahan bakar lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama
tahun lalu. Kenaikan biaya bahan bakar ini terutama disebabkan oleh uplift fuel yang meningkat 65% dikarenakan peningkatan
operasi penerbangan dan harga rata-rata
minyak yang naik dua kali lipat selama periode ini. Bahan bakar, yang merupakan
komponen terbesar dari biaya operasi maskapai dalam siklus pelaporan kinerja pra-pandemi,
menyumbang 38% terhadap total biaya
operasional bila dibandingkan dengan total biaya
operasional di enam bulan pertama tahun lalu yang tercatat sebesar 20%. Angka
ini adalah salah satu rasio tertinggi
yang pernah diperoleh.
EBITDA Emirates tumbuh hampir tiga kali lipat menjadi AED 14,7 miliar (setara
dengan US$ 4,0 miliar) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar AED 5,0
miliar (US$ 1,4 miliar). Pencapaian ini didorong oleh permintaan yang kuat dan peningkatan operasi
selama enam bulan pertama tahun 2022-23.
dnata
Seiring dengan peningkatan lalu lintas udara dan penumpang
secara global, dnata mengalami peningkatan operasi yang
signifikan dalam bisnis kargo dan ground handling,
katering dan ritel, serta layanan perjalanan lainnya. Hal ini mendorong pertumbuhan pendapatan yang
kuat dalam enam bulan pertama tahun 2022-23. Namun, kinerja dnata secara keseluruhan terhambat oleh
inflasi dan peningkatan biaya di seluruh pasarnya.
Pada paruh pertama tahun 2022-23, dnata memperluas jejaknya dengan kontrak konsesi jangka panjang baru untuk layanan di
Zanzibar (operasi bandara dnata) dan Ras Al Khaimah (Alpha Catering). Divisi
Operasi Bandaranya memasuki pasar Jerman dengan mengakuisisi Wisskirchen
Handling Services, operator eksklusif di Cologne Bonn Cargo Centre, dan mengakuisisi 30%
sisa saham untuk mengambil alih kepemilikan penuh atas bisnis ground handling di
Brasil.
Dalam memastikan kesiapannya di masa
depan untuk memberikan layanan yang aman dan berkualitas tinggi kepada
pelanggannya, dnata berkomitmen sebesar
US$ 100 juta untuk menerapkan teknologi dan program hijau di seluruh bisnisnya, dan menginvestasikan US$ 17 juta ke dalam
operasinya di Erbil, Irak termasuk fasilitas rantai pendingin yang canggih,
fasilitas pemeliharaan bus, dan gudang kargo baru.
dnata mencatat pendapatan usaha, termasuk pendapatan operasional lainnya, yakni sebesar AED 7,3
miliar (setara dengan US$ 2,0 miliar). Angka ini naik dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu sebesar AED 3,7 miliar (setara dengan US$ 1 miliar).
Laba bersih dnata secara keseluruhan adalah AED 236 juta (setara dengan US$ 64 juta). Tahun lalu, dnata memperoleh laba bersih sebesar AED 85 juta (setara dengan US$ 23 juta).
Operasional bandara
dnata tetap menjadi penyumbang pendapatan usaha terbesar yakni sebesar AED 3,5
miliar (setara dengan US$ 944 juta), yang naik 37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena permintaan pelanggan
terus meningkat terutama di UEA, AS, Italia, dan Inggris. Jumlah pesawat yang
ditangani oleh dnata meningkat 56% menjadi 347.581. dnata juga menangani 1,4 juta ton kargo, namun turun 2%, angka ini menunjukkan adanya peningkatan fokus pelanggan pada operasi penumpang.
Katering
penerbangan dan operasi ritel
dnata menyumbang sebesar AED 2,4 miliar (setara dengan US$ 651 juta) terhadap total pendapatannya, naik
212% dengan peningkatan produksi yang tinggi di Australia, Inggris, dan AS untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Jumlah makanan yang tersaji pun
juga meningkat tajam sebesar 204%
menjadi 50,5 juta porsi dibandingkan tahun lalu di angka 16,6 juta porsi.
Divisi perjalanan
dnata menyumbang pendapatan
sebesar AED 1,2 miliar (setara dengan US$ 323 juta), naik 708% dibandingkan
dengan periode yang sama tahun lalu sebesar AED 147 juta (setara dengan US$ 40
juta). Kenaikan ini didorong utamanya oleh permintaan perjalanan yang meningkat pesat dan penjualan tiket di Timur Tengah dan Inggris. Divisi perjalanan
dnata melaporkan Total
Transactional Value (TTV)
penjualan sebesar AED 4,7 miliar (setara dengan US$ 1,3 miliar). Angka ini naik
dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar AED 726 juta (US$ 198
juta).
Posting Komentar untuk "Emirates umumkan laporan kinerja tengah tahun 2022-23"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat