Novel Jatuh Cinta dengan Wanita Berjilbab
Penulis: Fredy Suni
Novel Jatuh Cinta dengan Wanita Berjilbab | Tafenpah.com |
Tafenpah.com - Cinta itu tak pernah memilih garis keturunan, apalagi menyangkut kepercayaan.
Namun, apalah daya, aku yang berasal dari bagian Timur Indonesia, khususnya pintu perbatasan RI dan Timor Leste, yang mayoritas penduduknya memeluk kepercayaan Katolik dan Kristen ikut menancapkan dogma, bahwasannya bila sudah tiba saatnya untuk berumah tangga, ingatlah untuk memilih pasangan yang seiman.
Dogma ini aku dapatkan sejak matahari terbit dari Timur, alias keluar dari rahim ibuku.
Perlahan, kekuatan dogma ini terus mengekangku, sewaktu aku mulai masuk pendidikan formal di Sekolah Dasar Katolik Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kala itu, aku tak bisa melawan dogma ini. Lantaran, aku pun tidak tahu harus memulai dari mana.
Palingan, untuk melampiaskan amarahku, aku pun berlarian ke padang sabana yang berada di sekitaran Desa Haumeni untuk sekadar ber-say hello dengan semesta, sembari menangis.
Tangisanku semakin menjadi-jadi, kala aku sudah berada di SMP apalagi SMA.
Karena pada fase ini, aku sudah mengenali perasaanku kepada lawan jenis.
Namun, tampaknya aku pun belum memiliki keberanian untuk memberontak.
Karena lingkunganku masih terlalu kuat untuk dilawan.
Seiring dengan bergulirnya waktu, kedua filsuf besar di negeri Prancis, yakni Albert Camus dan Sartre mempersoalkan, siapa yang paling terbaik dalam ajarannya.
Terutama pemikiran Sartre yakni: Aku Berpikir Karena Aku Ada."
Sementara, Albert Camus menawarkan pandangan terbalik, yakni; Aku Memberontak, Karena Aku Ada."
Dari negeri romantis Prancis, kita beralih ke tapal batas RI dan Timor Leste, khususnya Desa Haumeni.
Lantaran, di situlah aku mulai memberontak dengan keadaan di sekitarku, terutama dogma percintaan.
Bersambung,,,,,,,,,,,,,,,
Posting Komentar untuk "Novel Jatuh Cinta dengan Wanita Berjilbab"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat