Pentingnya Perencanaan Strategis Perusahaan
Penulis: Fredy Suni
![]() |
Perencanaan Strategis Perusahaan |
Tafenpah.com - Perencanaan Strategis merupakan seni menjelajah, menciptakan dampak positif bagi kehidupan. Model kehidupan yang seperti apa? Tentunya di sini saya hanya membatasi pada ruang perusahaan. Lebih konkretnya adalah dalam lingkungan kerja saya sebagai seorang konten kreator sekaligus influencer.
Sebagai
konten kreator dan influencer, tentunya sebelum menawarkan salah satu produk
atau jasa kepada pelanggan/konsumen maupun pihak investor, hal pertama yang
harus saya lakukan adalah mengadakan riset.
Tujuan
dari riset adalah untuk memudahkan saya dalam mencapai hasil akhir/tujuan dari
produk saya.
Contohnya;Blog saya adalah www.tafenpah.com.
Sejak 20 bulan yang lalu, saya mendirikan blog ini. Tujuan dari blog ini adalah
sebagai upaya untuk membangkitkan hasrat literasi bagi generasi muda yang berada di tapal batas RI dan Timor Leste.
Dari
mana saya bisa mengetahui bahwasannya minat baca generasi muda Indonesia sangat
minim? Tentunya asumsi atau pendapat ini berangkat dari realitas yang saya
alami dan temui di dalam lingkungan kontrakan saya.
Di
mana di antara 10 orang, hanya satu di antaranya yang gemar membaca dan
menulis. Berangkat dari kegelisahan atau penasaran ini, saya mulai memikirkan
konsep apa yang cocok untuk menggairahkan birahi membaca dan menulis bagi
tetanggaku.
Saya pun mendekati mereka dan bertanya, bro alasan kalian tidak menyukai membaca dan menulis karena apa? Pertanyaan sederhana ini membawa kebingungan pada mereka.
Akhirnya, salah satu di antara mereka menjawab, ya karena membaca dan menulis itu sangat membosankan.
Dari pada membuang-buang waktu, mendingan kami nonton
youtube ataupun sesekali membaca artikel di blog yang lebih sederhana,
ketimbang membaca konvensional (cara lama).
Dari
sini, saya pun mendirikan blog saya. Ya, tujuannya adalah menjawabi kebutuhan
pasar. Dengan cara sederhana seperti ini, saya sudah menjalankan ardas (arah
dan dasar) dari perencanaan strategis.
B.
Alasan mendasar dari perencanaan strategis yang harus diterapkan ke dalam
perusahaan karena tanpa perencanaan yang jelas sasarannya, mustahil, produk
sehebat apa pun tak akan pernah dilirik oleh pasar.
Untuk
itu, Founder maupun Ceo dari perusahaan tertentu sebelum mendirikan salah satu
platform atau merek jasanya, terlebih dahulu mereka sudah mempunyai hal-hal
penting yang selama ini menjadi kerinduan terberat dari pelanggan/konsumen.
Semakna
dengan pendapat saya di bagian A bahwasannya dengan perencanaan yang strategis,
perusahaan tertentu bisa mendapatkan keuntungan dari produk mereka.
Perencanaan
strategis juga memberikan keuntungan antara pembeli dan penjual (dalam hal ini
pemilik perusahaan).
Maka
terciptalah komunikasi yang sejalan antara penjual dan pembeli. Di sinilah
chemestry antara penjual dan pembeli terjalin. Semakin efektif perencanaan
strategis diterapkan oleh perusahaan, semakin jelas kecintaan pelangga terhadap
produk atau jasa perusahaan semakin meningkat.
C.
Konsep dan susunan perencanaan strategis itu tergantung pada produk atau brand
dari perusahaan tertentu. Misalnya, perusahaan A memiliki produk kecantikan.
Nah, konsep dan susunan strategisnya terletak pada budaya propaganda dalam
dunia iklan.
Contohnya;
B dan C memang dari kondrat lahirnya sudah memiliki perbedaan fisik. Meskipun
secara kodrat alami mereka sama-sama memiliki akal budi. Untuk mempengaruhi
psikologi kedua insan tersebut, hal yang paling urgen adalah menelusuri
kesukaan dari mereka. Tujuannya adalah memudahkan penjualan produk.
2. A.
Fungsi Manajemen Perencanaan adalah sebagai metode klasik untuk menetapkan
tujuan serta cara-cara praktis dalam menjaring pelanggan yang
sebanyak-banyaknya. Pada fase ini, perusahaan akan dihadapkan pada berbagai
macam aturan main yang ada di dalamnya.
Salah
satunya adalah sebagai bahan evaluasia dari tujuan dan rencana strategis itu.
Misalnya: rekan saya memiliki bisnis soto ayam. Bisnis soto ayam ini memang
terbukti banyak peminatnya.
Akan
tetapi, di samping lapaknya, ada seorang penjual soto juga. Maka, terciptalah persaingan yang tidak
sehat antar mereka. Saya selaku rekan atau partner menyarankan rekan saya untuk
mengevalusia tujuan awal serta mengambil jalan mainstrem yang sama sekali belum
ada dalam pesaingnya.
Metode
atau teknik ini berhasil mendongkrak penjualannya. Karena rekan saya sudah
mengetahui tujuan dan caranya untuk menggaet pelanggan.
B.
Manfaat Manajemen Perencanaan yang paling penting adalah menghemat sekaligus
memudahkan perusahaan dalam mengembangkan produknya.
Memang
dalam perusahaan pasti ada sisi kerugian dan keuntungan. Akan tetapi, dengan
mengetahui tujuan awal dari produk tersebut, kemungkinan kecil akan ada
risikonya.
Artinya, perusahaan boleh saja menggelontarkan dana triliunan rupiah untuk beriklan di facebook ads, instagram ads serta beragam iklan.
Akan tetapi, tanpa manfaat
yang perusahaan dapatkan, tentunya sudah pasti perusahaan akan segera angkat
kaki. Namun, karena metode itu memiliki keuntungan yang lebih, mereka pun
berani bertaruh dalam apa pun. Terlepas dari kerugian yang perusahaan alami.
Itu pun tidak sebanding dengan pemasukannya.
C.Tujuan
Manajemen Perencanaan dari pendapat Robbins dan Coulter adalah edukasi yang
komprehensif (menyeluruh), menghindari ketidakpastian, meminimalis pemborosan
anggaran serta menetapkan tujuan yang jelas.
Mari
kita kuliti bersama.
*
Tujuan manajemen perencanaan dari sisi edukasi adalah memberikan pengarahan
yang baik kepada pelanggan. Dalam hal ini, perusahaan bertugas untuk memberikan
storytelling kepada pelangga dalam bidang apa pun demi mencapai pemahaman yang
cukup sebelum membeli produk perusahaan.
* Menghindari kepastian terdengar sangat ambigu (tak jelas). Karena perusahaan pun pasti tidak mengetahi dengan jelas kapan dan di mana saja kerugian bisa menjerat perusahaan. Akan tetapi, bagaimana pun juga, naluri ini memberikan secuil pemahaman kepada perusahaan untuk selalu memiliki sikap mawas diri. Artinya, perusahaan boleh saja bangga dengan strateginya.
Tapi, perusahaan juga harus bersikap realistis. Karena
segala sesuatu itu tidak bisa diprediksi dengan tepat dan akurat.
* Minimalisir pemborosan tentunya ini adlah fase tergelap yang paling ditakuti oleh perusahaan. Karena ketika perusahaan salah menempatkan sumber daya manusia, pemborosan anggaran pun tak bisa dihindari. Untuk itu, sebelum perusahaan memberikan kepercayaan kepada pekerja, hal pertama yang mereka lakukana dalah interview serta wawancara sekaligu memberikan masa training. Tujuannya adalah perusahaan bisa melihat dan memantau kinerja dari pekerjanya.
Hal yang paling penting dimiliki pada fase ini adalah keterbukaan (transparan)
dan kejujuran dari semua pihak perusahaan. Tujuannya adalah untuk menghindari
rasa sesal di hari-hari yang akan datang.
*
Setiap perusahaan sudah pasti punya tujuan yang jelas. Akan tetapi, untuk
mencapai tujuan tersebut, terntunya butuh perjuangann ekstra bagi siapa pun.
Tujuannya adalah untuk tetap mendukung serta mengembangkan perusahaan ke arah
yang lebih baik.
3. A.
Manajemen Sebagai Ilmu berarti berisikan serangkain panduan atau teori yang
melatarbelakangi terbentuknya sebuah organisasi.
Ilmu
pada dasarnya memang lahir dari imajinasi dan pengalaman realitas manusia itu
sendiri.
Contoh
konkretnya adalah kita bisa melihat teori para pakar dalam bidang manajemen
maupun dalam dunia filsafat. Khususnya dalam episode yang romantika ini,
izinkan saya untuk berkisah sejenak seputar pengalaman saya ketika menulis buku
novel.
Sejauh
ini saya sudah melahirkan 2 karya novel dan beberapa karya lainnya serta ribuan
artikel di media digital. Sumber dari
tulisan saya itu ada pada kekuatan imajinasi dan realitas yang saya alami.
Sebagai
eks seminaris (calon Pastor) tentunya saya pernah bersentuhan bahkan membangun
hubungan yang intim dengan ilmu filsafat. Dari sana saya mulai berjibaku dengan
teks-teks yang monoton dan sukar untuk dipahami. Akan tetapi, hal yang membuat
saya ketagihan untuk terus membaca karya filsuf adalah kekuatan imajinasi
mereka dalam berkarya.
Komposisi
dari imajinasi dan pengalaman riil dari filsuf turut melahirkan ilmu
pengetahuan. Alam bawah sadar saya pun sudah terkonek dengan pengalaman itu.
Untuk merealisasikan impian saya, saya pun selalu berimajinasi tentang segala
sesuatu yang ada di bumi ini pasti ada penyebabnya. Penyebab yang pertama
itulah saya sebut sebagai Sang Pencipta.
Untuk
memahami Pencipta, tentunya saya harus memvisualisasinya dalam bentuk imajinasi
serta mengaplikasinya dalam karya nyata. Berangkat dari situ, saya mulai
membaca novel ilmiah.
Kebiasaan
ini perlahan-lahan memahat diriku untuk ikut berkontribusi juga dalam dunia
pendidikan yakni melahirkan karya dari komposisi imajinasi dan ilmu
pengetahuan.
Tentunya
pengalaman ini akan saya gunakan dalam memanajemen diri saya sebelum manajemen
orang lain atau pun lingkup yang lebih kompleks.
B. Manajemen Sebagai Proses berarti untuk mencapai
tujuan akhir itu harus melewati proses yang terkadang berliku-liku.
Kondisi ini juga menjadi pemicu, stimulus bagi
gagalnya banyak orang dalam mengejar impiannya. Entah sadar ataupun tidak, kita
selalu berusaha untuk menghindari yang namanya ‘proses.’
Mengapa? Karena proses itu sangat menyakitkan. Tapi,
percayalah bahwasannya dalam proses pasti ada ujung yang indah.
Contohnya; Ketika saya menulis, saya pun harus
melewati berbagai tantangan yang berasal dari diri saya maupun lingkunga saya.
Salah satu tantangan terbesar dalam diri saya adalah
tidak konsisten, telat, suka menunda-nunda. Sementara, tantangan dari luar diri
saya adalah omongan tetangga maupun keluarga sendiri seputar kegilaan saya.
Akan tetapi, saya tidak peduli! Selama saya masih
berada pada jalur atau koridor yang sesuai etika dan moral, saya akan terus
berjalan.
Akhirnya, proses yang saya jalani dapat menghasilkan
kebahagiaan dan prestasi bagi saya. Inilah model manajemen sebagai proses yang
saya alami.
C. Manajemen Sebagai Seni adalah teknik yang bercita
rasa estetis (keindahan). Manajemen itu indah jika dibalut dengan teknik yang
sesuai dengan produk tertentu.
Akan tetapi, untuk mencapai teknik tersebut, kita
perlu kembali pada poin satu dan dua yakni ilmu dan proses.
Karena dengan
berilmu dan mencintai proses, niscayaha tujuan dari produk atau impian kita
akan menjadi kenyataan.
Contohnya; Melalui ilmu pengetahuan saya berani
bermimpi. Mimpi itu tidak sebatas mimpi saja. Tapi dibarengi dengan proses. Elaborasi
ini menghasilkan kenikmatan akhir pada perjalanan karier saya.
Memang dalam etika nicomache, filsuf Plato mengatakan
bahwa “tujuan tertinggi dan terakhir dari pencarian manusia adalah
kebahagiaan.”
Akhirnya, seni itu memiliki peranan yang sangat penting
dalam kehidupan dan seni itu pun bisa diterapkan dalam berbagai aspek yang ada
dalam diri kita, perusahaan maupun lingkungan di mana kita tempati.
4.
Posting Komentar untuk "Pentingnya Perencanaan Strategis Perusahaan"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat