Suara Redaksi
|
Acara Hel Keta saudara Eugenius Suni beserta istrinya di Noelbaki, Kupang, NTT | Foto: Fredy Suni |
Tafenpah.com - Atoin Meto (Etnis Dawan) memiliki ribuan kearifan lokal di bumi Timor, Nusa Tenggara Timur.
Salah satu kearifan lokal itu adalah Hel Keta. Hel Keta adalah proses pernikahan adat antara kedua mempelai, sebelum menikah sah di Gereja maupun pemerintahan.
Umumnya, kegiatan ini akan dilangsungkan di tepi sungai.
Bila tak ada aliran sungai, padang sabana pun bisa menjadi opsi terbaik.
Tujuannya adalah kedua mempelai beserta keluarganya saling mencairkan suasana perselisihan di masa lalu.
Lantas, seperti apakah potretan Hel Keta Etnis Dawan, berikut adalah potretan dari Redaksi Tafenpah.
|
Foto: Fredy Suni
|
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||
Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||
Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.
Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.
Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.
Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com
Saya juga menerima jasa pembuatan Website ||
Media sosial:
YouTube: TAFENPAH GROUP ||
TikTok: TAFENPAH.COM ||
Instagram: @suni_fredy ||
Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||
WhatsApp: 082140319973 ||
Email: tafenpahtimor@gmail.com
Posting Komentar untuk "Potretan Hel Keta Atoin Meto"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat