Nono dan Potretan Sumber Daya Manusia Provinsi Nusa Tenggara Timur

Penulis: Fredy Suni

Nono bocah jenius dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat | Instagram@viktorbungtilulaiskodat


Tafenpah.com - Sumber Daya Manusia (SDM) Provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT, kini menjadi sorotan publik. Tak ketinggalan juga media lokal, nasional hingga mancanegara. Karena prestasi membanggakan dari bocah jenius Nono.




Pemilik nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang lebih dikenal Nono telah menjuarai lomba Matematika tingkat internasional yang diselenggarakan oleh International Abacus World Competition.





Bocah jenius kelahiran Amarasi Selatan, Kupang,  2 April 2015 silam ini telah mengalahkan 7 ribu anak dari seluruh dunia. Termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Emirat Arab.


 


Mata dunia pun seolah tak percaya dengan kecerdasan yang dimiliki bocah 8 tahun asal provinsi Nusa Tenggara Timur ini.


Apalagi orang nomor 1 NTT, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.



Gubernur VBL mewakili masyarakat sangat bangga dengan siswa SD Inpres Buraen 2, Kabupaten Kupang, NTT.



Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud - Ristek) Nadiem Anwar Makarim juga bangga dengan sumber daya manusia asal NTT ini.




Demikian juga dengan jutaan masyarakat Indonesia.



Namun, di balik kejeniusan Nono, ternyata ada rahasianya loh.



Intip Rahasia Kejeniusan Nono

Nono bersama ibunya Nur Yati Ussanak Seran dan tutornya | Gambar; Hasil tangkapan CNNIndonesia


Jenius, Takut Tuhan, Rendah Hati, dan Menghargai Sesama.



Anak bungsu dari 3 bersaudara pasangan bapak Raflim Meo Tnunay dan Ibu Nur Yati Ussanak Seran ini berhasil mendidik Nono menjadi jenius kebanggaan masyarakat Indonesia, terutama provinsi Nusa Tenggara Timur.



Kecerdasan Nono juga menjadi buah bibir di lingkungan keluarga Indonesia.



Pasalnya, setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi yang terbaik dalam hal apa pun, terutama di bidang pendidikan.



Dilihat Tafenpah dari beberapa kolom komentar yang ada dalam setiap video atau pun ulasan artikel dan berita media lokal, nasional, dan mainstrem (Media Arus Utama), rasa ingin tahu parenting tanah air terus meningkat setiap menit.



Ternyata, di balik kejeniusan Nono, ibunda Nono, Nur Yati Ussanak Seran membagikan 5 tips dalam membimbing Nono.



Kelima hal ini juga akan berdampak positif bagi pendampingan orang tua terhadap anak-anaknya.




Berikut adalah 5 poin yang ditekankan ibunda Nono, yakni; 


Takut Tuhan, Rendah Hati, Menghargai Sesama, dan rasa ingin tahu.




Takut Tuhan


Dalam mendidik Nono, pertama-tama orang tuanya mengajarkan Nono untuk selalu dekat dengan Tuhan.



Sebagai keluarga Kristen, kehidupan harian Nono tidak pernah lepas dari kepasrahannya kepada Sang Pencipta (Tuhan Yesus).



Terlepas dari kepercayaan orang tua Nono dalam mendidik Nono yang bernuansa kepercayaan Kristen, hal ini juga berlaku bagi parenting (orang tua) di seluruh tanah air untuk selalu mendekatkan anaknya sesuai dengan aliran kepercayaannya.



Karena sebagai manusia, kita pun yakin dan percaya bahwasannya pengetahuan sejati itu bersumber dari Tuhan yang kita imani.



Rendah Hati

Jauh sebelum Nono dikenal luas publik tanah air dan internasional, orang tuanya sudah mendidik Nono untuk bersikap rendah hati dalam kehidupan hariannya.



Memang terlihat hal sederhana dan biasanya kita jalani setiap hari, namun bila kita mengaplikasikannya dalam pembawaan diri kita, entah di mana pun, tentunya akan berdampak luar biasa bagi individu yang menjalaninya.



Begitulah yang dijalani Nono dalam aktivitas hariannya.



Menghargai Sesama


Sebagai negara kepualauan yang terdiri dari latar belakang suku, agama, ras, kepercayaan, dan ideologi, sikap menghargai adalah jalan satu-satunya bagi kita dalam menjalini komunikasi lintas budaya.


Itulah yang dilakukan Nono dan keluarganya di tengah multikulturalisme provinsi Nusa Tenggara Timur.



Rasa ingin Tahu

Filosofi rasa ingin tahu adalah aspek penting yang ditekankan orang tua Nono dalam kehidupannya.


Makanya tak mengherankan lagi, kecerdasan Nono berada jauh di atas rata-rata anak seusianya.



Itulah 5 hal yang diajarkan orang tua Nono, dan tentunya kelima poin ini akan berdampak positif bagi pendampingan anak.




Sementara dalam beberapa wawancara live di stasiun TV, Nono juga membuat para Pembawa Acara (News Anchor) takjub dengannya.



Pasalnya pertanyaan-pertanyaan soal matematik yang mereka berikan, Nono dengan kecerdasannya mampu menjawab dengan tepat dan dalam waktu yang singkat pula.



Untuk mengetahui rahasià dari Nono sendiri, beberapa News Anchor menanyakan langsung kepada Nono.


"Hal apa yang membuat Nono jenius sih?" Tanya salah satu News Anchor.



"Karena Matematika itu asyik dan menyenangkan" jawab Nono.



Terima kasih Nono, karena kamu telah menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, terlebih ikut mengharumkan provinsi Nusa Tenggara Timur di mata dunia.

Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Nono dan Potretan Sumber Daya Manusia Provinsi Nusa Tenggara Timur"