Tradisi Tof Ma'u (Pembersihan Rumput) di Kebun Etnis Dawan Haumeni
Penulis: Fredy Suni
Lingkungan yang hijau menambah adrenalin kebahagiaan para petani. Di balik panorama hijaunya lingkungan, para petani beramai-ramai membersihkan rumput di kebun.
Anak-anak berlarian, kakek dan nenek pun ikut berlarian menjemput rezeki di ladang miliknya. Di tengah hamparan ladang yang hijau dan asri, ada perbukitan yang makin menggoda ke-lima panca indra manusia.
Seni merawat tanaman padi dan jagung, ibarat orangtua yang dengan telaten merawat pertumbuhan dan perkembangan buah hatinya. Hasil panen ditentukan oleh seni membersihkan rumput saat musim hujan tiba.
Gotong Royong
Tof mau memiliki filosofi bagi masyarakat Haumeni yakni semangat gotong royong. Semangat kerja sama antar kepala keluarga sudah ada sejak zaman nenek moyang hingga sekarang. Tof Mau sebagai medium berbagi rasa empati antar sesama.
Misalnya, ladang milik keluarga B sudah bersih dari parasit rumput. Sementara, keluarga C masih berjuang untuk membersihkan parasit rumput di kebunnya.
Masyarat Haumeni tidak mengenal JPIC (Justice, Peace, Integrity of Creation), tapi mereka adalah aktor utama dibalik JPIC. Bumi adalah tempat di mana manusia mencari kehidupan. Hidup tanpa makanan adalah kematian. Nah, masyarak Haumeni merawat bumi dengan cara melestarikan hasil tanaman padi dan jagung dari parasit.
Masyarakat Haumeni tidak mau menerima hukuman karma dari semesta. Artinya, ketika hasil tanaman padi dan jagung tidak dirawat dengan totalitas, maka semesta akan marah dengan mendatangkan kelaparan.
Semangat dan nilai gotong royong, penghargaan terhadap makanan dan merawat bumi disatukan dalam filosofi suku Dawan yakni,"Meop on ate, tah on usif"(Bekerja seperti seorang hamba, makan seperti seorang raja).
![]() |
Tradisi Tof Ma'u etnis Dawan Haumeni, Timor - Nusa Tenggara Timur | Tafenpah |
Tafenpah.com - Setiap tahun, terutama di bulan Januari atau Februari, etnis Dawan yang berada di pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT, biasanya menjalankan tradisi "TOF MA'U" atau kegiatan membersihkan rerumputan di kebun.
Membersihkan rumput atau dalam bahasa Dawan adalah 'Tof Mau.' Tof Mau hampir dilakoni oleh setiap petani di negeri ini. Tradisi Tof Mau sudah ada sejak zaman nenek moyang hingga zaman sekarang. Khususnya bagi masyarakat Haumeni.
Hasil tanaman padi dan jagung milik masyarakat Haumeni makin menggoda panca indra mata, saat musim hujan tiba. Gelora asmara kebahagiaan mengurangi ketakutan masyarakat terhadap Pandemi Covid-19.
Lingkungan yang hijau menambah adrenalin kebahagiaan para petani. Di balik panorama hijaunya lingkungan, para petani beramai-ramai membersihkan rumput di kebun.
Rumput dipandang sebagai parasit yang mengganggu tumbuh kembangnya tanaman padi dan jagung milik warga setempat.
Setiap keluarga memiliki satu ladang, bahkan ada yang lebih. Tergantung kapasitas dari setiap kepala keluarga. Desember sangat istimewa bagi masyarakat Haumeni.
Setiap keluarga memiliki satu ladang, bahkan ada yang lebih. Tergantung kapasitas dari setiap kepala keluarga. Desember sangat istimewa bagi masyarakat Haumeni.
Karena selain merayakan Hari Raya Natal, hasil tanaman milik rakyat pun mulai menghiasi jantung semesta. Inilah kado terindah bagi masyarakat Haumeni di akhir tahun 2020.
Anak-anak berlarian, kakek dan nenek pun ikut berlarian menjemput rezeki di ladang miliknya. Di tengah hamparan ladang yang hijau dan asri, ada perbukitan yang makin menggoda ke-lima panca indra manusia.
Kicauan burung pun menemani keseharian masyarakat Haumeni di ladangnya. Bara kebahagiaan menghipnotis seantero alam semesta. Tangan mungil dengan telaten membersihkan rumput liar yang tak diundang di antara tanaman padi dan jagung.
Seni merawat tanaman padi dan jagung, ibarat orangtua yang dengan telaten merawat pertumbuhan dan perkembangan buah hatinya. Hasil panen ditentukan oleh seni membersihkan rumput saat musim hujan tiba.
![]() |
Tof mau masyarakat Dawan Haumeni | Tafenpah.com |
Berikut adalah 3 Filosofi dari Tradisi Tof Ma'u Etnis Dawan
Gotong Royong
Tof mau memiliki filosofi bagi masyarakat Haumeni yakni semangat gotong royong. Semangat kerja sama antar kepala keluarga sudah ada sejak zaman nenek moyang hingga sekarang. Tof Mau sebagai medium berbagi rasa empati antar sesama.
Misalnya, ladang milik keluarga B sudah bersih dari parasit rumput. Sementara, keluarga C masih berjuang untuk membersihkan parasit rumput di kebunnya.
Keluarga B akan dengan sendirinya menawarkan bantuan kerja sama untuk membersihkan kebun C dari parasit rumput. Seni kerja sama ini melahirkan rasa persaudaraan yang semakin mendalam.
Penghargaan Terhadap Makanan
Penghargaan Terhadap Makanan
Padi dan jagung adalah sumber kehidupan manusia. Menghargai tanaman padi dan jagung sama saja menghargai diri sendiri. Artinya, padi dan jagung harus dirawat dengan sepenuh hati. Membersihkan parasit yang mengganggu tumbuh-kembangnya tanaman padi dan jagung dapat memberikan hasil panen yang melimpah.
Merawat Bumi
Merawat Bumi
Masyarat Haumeni tidak mengenal JPIC (Justice, Peace, Integrity of Creation), tapi mereka adalah aktor utama dibalik JPIC. Bumi adalah tempat di mana manusia mencari kehidupan. Hidup tanpa makanan adalah kematian. Nah, masyarak Haumeni merawat bumi dengan cara melestarikan hasil tanaman padi dan jagung dari parasit.
Masyarakat Haumeni tidak mau menerima hukuman karma dari semesta. Artinya, ketika hasil tanaman padi dan jagung tidak dirawat dengan totalitas, maka semesta akan marah dengan mendatangkan kelaparan.
Semangat dan nilai gotong royong, penghargaan terhadap makanan dan merawat bumi disatukan dalam filosofi suku Dawan yakni,"Meop on ate, tah on usif"(Bekerja seperti seorang hamba, makan seperti seorang raja).
Posting Komentar untuk "Tradisi Tof Ma'u (Pembersihan Rumput) di Kebun Etnis Dawan Haumeni"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat