Kunjungan Pertama Paus Fransiskus Ke Kongo (Afrika) dan Ada Pesan Perdamaian

Penulis: Fredy Suni

Antusiasme dari 1 juta umat Kongo, saat Paus Fransiskus menyapa mereka di balik mobil Popemobile dengan sisi terbuka di lapangan  bandara Ndolo Kinshasa | Foto:@voanews


Internasional, Tafenpah.com - Gereja Katolik sedang menjadi sorotan media internasional. Karena pemimpin Gereja Katolik tertinggi sedunia, Paus Fransiskus berkunjung ke negara Demokratik Kongo.


Kongo adalah salah satu negara dengan populasi penganut agama Katolik terbesar di benua Afrika.


Paus tiba di Kongo sejak hari Selasa dan akan mengakhiri lawatannya besok (Jumat, 3/2/2023).


Dalam lawatan tersebut, Paus Fransiskus meminta kepada warga Kongo untuk mengakhiri perang saudara di negara tersebut.



Jutaan nyawa telah hilang dengan segala ego kita, baik di masa lalu hingga kini, terutama warga Kongo yang terlibat konflik berkepanjangan di tanah air ini. 
Paus Fransiskus mengajak umat Kongo untuk memaafkan siapa saja yang telah menyakiti mereka selama puluhan tahun |Foto:@voanews



"Saya mohon, warga Kongo bisa memaafkan mereka yang telah meninggalkan luka, benci, dendam, dan segalanya yang sudah berlalu di bumi Afrika" pinta Paus Fransiskus  dalam homili atau kotbahnya di hadapan 1 juta orang.



Perayaan misa berlangsung di lapangan udara bandara Ndolo Kinshasa, Kongo -  Afrika.


Misa kudus ini dipimpin langsung Paus Fransiskus dan intensinya adalah didedikasikan untuk perdamaian di benua Afrika yang telah kehilangan harapan hidup, depresi, putus sekolah, hidup dalam bayang-bayang teror, dll. Karena serangan dari dalam negeri maupun luar selama berpuluh-puluh tahun.





Antusiasi umat Kongo melintasi suara tembakan di medan konflik dengan ragam nyanyian, dan tari-tarian. 


Maklum saja, mereka sangat merindukan momen kehangatan tersebut yang mereka alami terakhir dalam kunjungan St. John Paul II tahun 1985.


Mereka begitu tenang dan bahagia dengan kehadirahan Paus Fransiskus di tanah air Kongo.


Menanggapi momen sakral dan bersejarah tersebut, Julie Mbuyi (ibu berusia 45 tahun dan memiliki dua anak dengan mengenakan konstum yang bertemakan Paus Fransikus, mengutarakan perasaan harunya.



"Hari ini saya memahami antusiasme nenek saya ketika menyaksikan kehadiran Paus Yohanes Paul II. Saya sangat senang dan meneteskan air mata, ketika berpapasan langsung dengan Paus Fransiskus" ujarnya kepada salah satu Reporter Voanews, seperti yang dilihat Tafenpah dari laman @voanews.










Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Kunjungan Pertama Paus Fransiskus Ke Kongo (Afrika) dan Ada Pesan Perdamaian"