Makna Gelar Honi An Tao dari Masyarakat Adat TTU Kepada Bapak KASAU Marsekal TNI AU Fadjar Prasetyo
Penulis: Fredy Suni
Gelar Honi An Tao dari Masyarakat Adat TTU Kepada Bapak KASAU Marsekal TNI AU Fadjar Prasetyo |Foto instagram @viktorbungtilulaiskodat |
Tafenpah.com - Penyambutan Bapak KASAU Marsekal TNI AU Fadjar Prasetyo bersama istri Ibu Inong Fadjar Prasetyo saat melawat atau kunjungan kerja di Kupang dimeriahkan oleh tarian dan sapaan adat (Natoni) dari masyarakat adat Kabupaten Timor Tengah Utara.
Gelar kehormatan 'Honi An Tao' atau 'Anak Kandung' juga diberikan oleh masyarakat adat TTU kepada Fadjar Prasetyo.
Lantas, apa makna dari gelar adat Honi An Tao yang kini disematkan kepada bapak Fadjar Prasetyo?
Gelar Honi An Tao dari Masyarakat Adat TTU Kepada Bapak KASAU Marsekal TNI AU Fadjar Prasetyo | Foto instagram@viktorbungtilulaiskodat |
Dilansir dari laman instagram gubernur NTT, Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat hari ini, Kamis (23/3/2023), dikatakan makna dari gelar Honi An Tao atau Anak Kandung, lantaran masyarakat adat TTU sangat mencintai Fadjar Prasetyo.
Manivestasi cinta dari masyarakat adat TTU juga menjadi bagian integral atau tak terpisahkan dalam lingkungan TNI AU di bawah komando bapak KASAU Marsekal Fadjar Prasetyo yang dengan totalitas menjaga keutuhan NKRI.
Video Youtube Tafenpah Group ➡️⬇️⬇️⬇️
Lebih dari itu, makna gelar Adat Honi An Tao adalah Marsekal TNI AU Fadjar Prasetyo diharapkan melindungi NKRI, terkhusus Provinsi NTT, lebih terkhusus lagi Kabupaten TTU sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Demokratik Timor Leste.
Gelar Hon An Tao diberikan oleh 3 Swapraja TTU, yakni; Miomaffo, Insana, dan Biboki.
Merujuk pada sejarah tahun 1958, ketiga Swapraja ini menerima NKRI sehingga sistem pemerintahan yang awalnya dari kerajaan, berubah menjadi NKRI. Maka, terbentuklah Kabupaten Timor Tengah Utara hingga saat ini yang berpusat di lembah Bikomi, Kefamenanu.
Masyarakat adat TTU juga menyerahkan Destar, Pedang, dan Tongkat Cendana kepada bapak Fajar Prasetyo
Gelar Honi An Tao dari Masyarakat Adat TTU Kepada Bapak KASAU Marsekal TNI AU Fadjar Prasetyo | Foto instagram @viktorbungtilulaiskodat |
Namun, upacara penyambutan petinggi TNI AU ini serasa belum sempurna, bila tak ada tradisi makan sirih pinang sebagai pintu keakraban masyarakat adat Dawan (Atoin Meto), saat menyambut tamu.
Penyerahan sirih pinang diberiakan kepada Ketua Umum PIA AG ibu Inong Prasetyo Fadjar yang merupakan istri dari bapak Fadjar Prasetyo.
Lantas, apa makna dari Destar, Pedang, Tongkat Cendana, dan Tempat Sirih Pinang?
Destar melambangkan atau menyimbolkan Fadjar Prasetyo sebagai anak kandung etnis Dawan Timor dalam ikatan kenegaraan.
Pedang atau dalam bahasa dawan disebut (Suni) melambangkan kekuatan untuk melindungi NKRI dari udara.
Sedangkant, Tongkat yang terbuat dari Cendana yang bentuknya seperti buaya. Karena sesuai dengan tradisi lisan kebudayaan Atoin Meto, pulau Timor dulunya terbentuk dari buaya.
Penyerahan tempat Sirih Pinang dari masyarakat adat TTU kepada Ketum PIA AG Ibu Inong Fadjar Prasetyo | Foto instagram @viktorbungtilulaiskodat |
Terakhir, Tempat Sirih Pinang (Kabi'i) kepada Ibu Ketum PIA AG agar mampu mengelola Persatuan Istri Anggota TNI Angkatan Udara yang ada di Indonesia dengan sepenuh hati dan cinta kasih.
Posting Komentar untuk "Makna Gelar Honi An Tao dari Masyarakat Adat TTU Kepada Bapak KASAU Marsekal TNI AU Fadjar Prasetyo"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat