Ketum PSSI Erick Thohir Kembali Melobi FIFA Agar tidak Menjatuhkan Sanksi Berat bagi Sepakbola Tanah Air

Penulis: Fredy Suni
Jokowi kembali mengutus Erick Thohir untuk melobi FIFA, agar tidak membekukan sepakbola kebanggaan masyarakat Indonesia | @erickthohir

Tafenpah.com - Urusan bola ini memang menyita perhatian publik dalam negeri maupun mancanegara, apalagi para pemimpi industri sepakbola tanah air, salah satunya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang mau tak mau bertolak lagi ke benua Biru, Eropa guna melobi FIFA.

Tujuan Menteri BUMN sekaligus filantropis kenamaan tanah air ini bertolak ke Zurich, markasnya FIFA adalah untuk melanjutkan komunikasi bersama presiden FIFA, Gianni Infantino beserta jajarannya untuk tidak menjatuhkan sanksi berat kepada sepakbola Indonesia.

"Malam ini saya berangkat ke Eropa untuk negosiasi, kami akan bicara ke FIFA, Garuda mendunia. Ini peta birunya)" ujar Erick melalui akun instagramnya @erickthohir.


Mantan presiden Inter Milan ini juga menaruh harapan besar, agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi berat ke industri sepakbola tanah air.

"Bismillah, semoga Indonesia keluar dari ancaman sanksi" harapnya.

Lanjutnya, saya akan bawa peta biru 'Garuda Mendunia' kepada FIFA dan dunia internasional. Semoga ada kabar baiknya.

Problematika pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, sejauh ini memang masih menyimpan tanda tanya.


Lantaran, tidak mungkin hanya penolakan dari dua kader PDIP sekaligus gubernur Jawa Tengah dan Bali, Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster, dapat membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga terakbar dunia tersebut di tanah air pada bulan Mei mendatang.

Jika pun perihal pembatalan tersebut masih ada kaitannya dengab tragedi Kanjuruhan tahun lalu, sebenarnya bukan alasan yang tepat juga FIFA harus bersikap demikian.

Isu yang beredar pun mengatakan alasan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023, karena kondisi infrastruktur stadion di ke-6 pilihan Kemenpora dan PSSI belum memenuhi standar FIFA.

Lah, pembenahan stadion dari tahun lalu sudah dilakukan pemerintah Indonesia, di bawah komando Menteri PURP, dengan budget atau dana yang sangat fantastis.

Aneh bin aneh pandangan dari FIFA ini. Lantas, apakah nasib sepakbola Indonesia akan kembali dibanned FIFA, seperti pada tahun 2015 silam, ataukah Erick Thohir bersama pemerintah Jokowi bakal menyelamatkan Indonesia dari ambang pengucilan dunia?

Segalanya masih absurd. Karena sejauh ini, Erick Thohir belum memberikan info langsung dari kantor FIFA yang bermarkas di Swiss.

Tapi, kita pun berharap, sepakbola Indonesia jangan sampai dibekukan lagi FIFA. Karena dampaknya akan semakin meluas di dalam negeri.

Di mana ribuan praktisi bola, mulai dari pemain, pelatih di Liga 1, 2, 3, kelompok Timnas Indonesia, official, tim medis, teknisi, dll akan kehilangan pendapatan.




Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Ketum PSSI Erick Thohir Kembali Melobi FIFA Agar tidak Menjatuhkan Sanksi Berat bagi Sepakbola Tanah Air"