Cerpen: Villa
Penulis: Hendrika LW
Foto: Villa Hanna |
Tafenpah.com - Suasana malam itu sungguh berbeda dengan sebelumnya. Sejak pandemi melanda, villa di tikungan jalan Edelweis seperti tak berpenghuni. Sunyi. Puluhan pengunjung yang setiap hari ramai menginap di sana, sekarang hanya bisa dihitung dengan jari.
Pengelola nyaris menutupnya, lantaran terbeban biaya operasional yang jauh melebihi angka pemasukan.
Keasrian di kawasan villa yang menjadi pemikat pengunjung, kini belum mampu menarik mereka untuk kembali menikmati indahnya deretan pinus yang menari-nari di halaman depan.
"Selamat malam, Mbak." Seorang penjaga menyapa dengan ramah saat Tania baru turun dari Avanza silver yang dikemudikan driver online.
Tania hanya mengangguk. Penjaga merasa terheran-heran. Sikap Tania tidak seperti biasanya. Dia juga tidak mengambil kunci kamar, yang sudah dikontrak setiap akhir pekan bersama Beno.
Tania diam terpaku di kursi kayu tua, dekat jendela. Wajah cantiknya pucat pasi. Pandangan matanya kosong.
"Mas Beno, kamu dimana? Anak ini sebentar lagi lahir, Mas."
Beno yang menjadi tambatan hatinya menghilang, entah kemana. Sudah tiga bulan lenyap tanpa berita. Sementara Tania akan melahirkan buah cinta, yang sebetulnya belum diinginkannya.
Sore itu cuaca gelap. Seperti gelapnya jiwa Tania. Kali ini Tania kembali datang ke villa, menggendong bayi. Dia bicara dan tertawa-tawa sendiri.
Posting Komentar untuk "Cerpen: Villa"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat