50 Negara Manfaatkan Yandex Advertising Network untuk Memasarkan Brand Via Telegram

Fredy Suni

50 Negara Manfaatkan Yandex Advertising Network untuk Memasarkan Brand Via Telegram | PR Hasta Communications



Tafenpah.com - Yandex merupakan salah satu perusahaan teknologi terdepan Eropa, berhasil meluncurkan fitur terbarunya, yakni; Yandex Advertising Network yang diintegrasikan atau dipadukan dengan aplikasi populer Telegram.

Peluncurkan fitur baru ini digadang-gadang mampu mengakomodir 50 negara di seluruh dunia untuk ikut mengiklankan berbagai jenis brand atau merek perusahaannya di mesin pencari google, dsb.

Yandex Advertising Network juga digunakan oleh negara yang berada di benua Asia, yakni; China, Uni Emirat Arab dan juga Turki

50 Negara Manfaatkan Yandex Advertising Network untuk Memasarkan Brand Via Telegram | PR Hasta Communications


Berdasarkan rilis yang diterima Tafenpah dari Public Relation,  Hasta Communication, dikatakan bahwasannya, Telegram Channel dikenal sebagai sarana untuk melakukan komunikasi secara luas atau broadcast ke kelompok pengguna yang lebih besar secara bersamaan dan langsung, mengirimkan notifikasi dalam setiap posting kontennya. 

Jumlah pengguna aktif yang sangat impresif telah melebihi dari 700 juta. Telegram telah menjadi platform komunikasi yang menghubungkan para penggunanya di seluruh dunia. Berbeda dari platform lainnya, Telegram memberikan kemudahan untuk mengintegrasikan dengan sistem aplikasi eksternal lainnya. Hal ini yang memungkinkan pengguna Telegram untuk membangun solusi monetisasi bagi pemilik channel dengan menciptakan konten bagi para pengguna.

Anton Skornyakov, Head of Service dari Yandex Ad Tech menjelaskan, “Fitur terkini dari Yandex ini memberikan kesempatan baru bagi para pengiklan dan pemilik Telegram Channel untuk mendapatkan pemasukan dari iklan. Mengingat popularitas Telegram di Indonesia, kini pengiklan dapat berinteraksi dengan lebih tepat sasaran kepada calon pelanggannya. Dengan penghasilan melalui iklan ini, para pemilik Telegram Channel juga dapat mengembangkan channel-nya agar lebih

baik lagi.”

Mengacu kepada keahlian Yandex dalam targeted advertising yakni bentuk iklan online yang berfokus pada sifat, minat, dan preferensi tertentu dari konsumen. Yandex telah mengadaptasi solusi teknologi yang dimilikinya untuk layanan messaging dari Telegram. Dengan menggunakan algoritma canggih Yandex, yang dapat melakukan lelang, mengevaluasi penawaran tertinggi, dan memprediksi probabilitas click-through, Yandex memastikan bahwa setiap promosi yang dilakukan akan menjadi yang paling efektif. Integrasi ini memberikan sebuah sistem yang transparan, adil, dan hanya membayar berdasarkan setiap klik yang terjadi kepada para pemasang iklan.

Terlebih lagi, integrasi ini menghilangkan kebutuhan akan pemilihan channel secara manual karena jaringan neural Yandex akan mempertimbangkan tema channel serta mencari iklan yang paling sesuai dengan minat penggunanya. Proses automasi ini dapat menghemat waktu dan tenaga untuk para pemilik channel dan pengiklan, serta memberi kemudahan bagi mereka untuk dapat fokus pada penyampaian konten yang memikat guna mencapai target konsumennya dengan efektif.

Postingan promosi akan ditempatkan oleh bot, sebutan lain dari robot atau sistem yang diprogram untuk melakukan tugas secara otomatis, yang dikembangkan oleh Yandex dengan hanya memerlukan akses untuk mempublikasikan pesan. Para pemilik channel mempunyai kontrol penuh dalam mengatur seberapa sering dan waktu yang tepat untuk tampilan iklan promosi tersebut. Bahkan para channel dengan topik yang sangat spesifik pun atau baru mencapai popularitasnya dan dapat menghasilkan pemasukan tambahan melalui kesempatan beriklan ini.

Yandex saat ini sudah menerima berbagai tawaran untuk berpartisipasi dalam tahap uji coba dari para pemilik channel dan pengiklan. Telegram Channel yang dapat ikut serta harus memiliki minimal dua ribu pelanggan dan kontennya harus memenuhi syarat serta ketentuan yang berlaku dari Yandex Advertising Network (YAN).

Yandex Advertising Network (YAN) adalah sebuah platform yang menyediakan jasa beriklan pada layanan Yandex dan situs mitranya. YAN memberikan fitur Yandex Direct untuk para pengiklan dengan akses kepada pengguna di lebih dari 50.000 situs, termasuk situs web, aplikasi seluler (Mobile apps), dan aplikasi Televisi pintar (Smart TV apps). Partner dari YAN menerima pemasukan dari iklan dan pengiklan mendapatkan pengguna baru melalui traffic yang diperoleh dari iklan tersebut.





Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "50 Negara Manfaatkan Yandex Advertising Network untuk Memasarkan Brand Via Telegram"