Dikotomi Generasi Z dalam Pusaran Lingkungan Kerja

Fredy Suni

Dikotomi Generasi Z dalam Pusaran Lingkungan Kerja | Foto; Fredy Suni

Tafenpah.com, Jakarta - Generasi Z hampir mendominasi separuh industri kerja Indonesia.

Berdasarkan hasil riset yang dikeluarkan oleh Sensus Penduduk 2020, generasi Z menduduki peringkat pertama dengan jumlah 74,93 juta jiwa.

Persentasenya mencapai 27,94% dari total penduduk Indonesia dengan jumlah 275,77 juta jiwa tahun 2022.

Dari infografis ini, kita bisa menganalisa bahwasannya mayoritas perusahaan Indonesia saat ini hampir dihuni oleh tenaga kerja generasi Z.

Generasi Z lahir tahun 1997 - 2012. Dengan demikian, ada pro dan kontra terkait karakter hidup generasi Z di pasar tenaga kerja.

Dikotomi Generasi Z dalam Pusaran Lingkungan Kerja | Foto; Fredy Suni



Di mana, asumsi bahkan fakta dari generasi sebelumnya, entah itu generasi X dan Y pasti menilai generasi Z adalah kaum yang sukanya instan dan tidak betah atau kerasan dalam bekerja.

Memang benar adanya. Karena generasi Z tidak menyukai lingkungan kerja yang monoton, alias sistem kerja konvensional.

Justru generasi z lebih menyukai bidang pekerjaan yang fleksibel.

Dengan pendekatan lain, generasi Z peduli pada worklife balace atau  keseimbangan antar kerja dan kehidupan pribadi.

Dikotomi ini menjadi sesuatu yang bumerang bagi pemilik perusahaan. Terutama pemilik perusahaan yang masih mempertahankan ritme kerja konvensional.

Padahal, dengan kemajuan teknologi yang pesat dewasa ini, seyogyanya pihak perusahaan lebih mengadopsi cara kerja yang berbasiskan pada teknologi.

Karena generasi Z lebih menyukai cara kerja demikian. Mengingat mereka lebih condong ke dunia start-up.

Dikotomi Generasi Z dalam Pusaran Lingkungan Kerja | Foto; Fredy Suni



Epistemologi ini sudah pasti bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan, terutama bidang pekerjaan yang belum sepenuhnya mengadopsi teknologi.

Menakar pemikiran ini, kita dapat menyimpulkan bahwasannya setiap zaman selalu punya masanya. Selain dampak positif dan negatifnya. 

Lantas, pendekatan apa yang paling efektif dari perusahaan untuk tetap mempertahankan pekerja dari generasi Z?

Jawaban dari pertanyaan ini, sejatinya dikembalikan kepada pemilik perusahaan.

Karena otonomi atau kekuasaan perusahaan berada di bawah keputusan pemiliknya.

Akan tetapi, izinkan penulis untuk menawarkan 3 pendekatan sederhana dalam menghadapi pekerja generasi Z, sebagai berikut;

Pertama; Perusahaan perlu memahami perkembangan zaman. Dalam konteks ini adalah penggunaan teknologi di lingkungan kerja.

Kedua; Perusahaan harus menawarkan cara kerja yang lebih fleksibel

Dikotomi Generasi Z dalam Pu8saran Lingkungan Kerja | Foto; Fredy Suni



Ketiga; Pihak Personalia atau HRD wajib memahami karakter atau tipikal dari setiap pekerja generasi Z.

Karena hanya dengan cara inilah, perusahaan akan terus eksis di tengah gempuran zaman.

Manfaat yang jauh lebih besar adalah terciptanya worklife balance. Karena dari worklife ballace generasi Z akan loyal dalam bekerja.

Selain itu, kita juga harus memahami cara kerja generasi Z. Di mana mereka tidak tertarik pada pendapatan yang besar. Justru yang mereka cari adalah kenyamanan dalam bekerja, di samping mereka juga akan menikmati waktu luang untuk menciptakan karya sesuai dengan bidang yang mereka geluti.

Terakhir, besar dan kecilnya gaji, selalu bermuara pada kenyamanan bekerja dalam lingkungan yang kondusif. 

Kenyamanan bekerja akan berdampak pada perkembangan perusahaan. Sesuai dengan SOP yang berlaku di setiap perusahaan.

Demikian ulasan singkat dari admin seputar dunia kerja generasi Z di tengah pusaran zaman.

Instagram penulis @suni_fredy
Youtube dan TikTok; Tafenpah Group

Website; Tafenpah.com
Pahtimor.com
HitzTafenpah.com

Salam kasih dari admin Tafenpah Group


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Dikotomi Generasi Z dalam Pusaran Lingkungan Kerja"