Mengenal Karakter Suku Dawan Timor
Mengenal karakter suku Dawan Timor | Foto; Fredy Suni |
Tafenpah.com - Pulau Timor terbagi menjadi dua wilayah sekaligus negara, yakni; Timor Indonesia dan Timor Leste.
Timor Indonesia mulai terbentang dari Kabupaten Timor Tengah Utara/TTU (Kefamenanu), Kabupaten Belu (Atambua), Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Selatan/TTS (Soe) hingga Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sementara, Timor Leste yang dulunya menjadi mantan Provinsi Indonesia ke-27 (Timor Timur/TimTim) mulai dari Distrik Ambenu, Oekusi hingga Dili sebagai Ibukota Negara.
Meskipun mereka hidup terpisah oleh batas wilayah dan negara, tetapi mereka satu karakter.
Umumnya karakter etnis Dawan Timor itu memiliki sikap yang tegas, setia, ramah, suka bergaul, humoris, suka berbagi (jiwa sosial), dan lain sebagainya.
Kebiasaan etnis Dawan Timor itu pada saat berbicara dengan nada yang tinggi. Bagi mereka yang belum pernah mengenal mereka, pasti menganggap mereka kasar, brutal, seram, dan menakutkan.
Tetapi, pada dasarnya etnis Dawan Timor itu sangat ramah. Keramahtamahan ini menjadi salah satu model pembinaan sejak dini di dalam lingkungan keluarga.
Orang Timor itu bersikap kasar, bila lawan bicaranya yang duluan kasar. Tapi, bila keduanya, baik komunikator dan komunikan saling menghormati, hal-hal yang berkaitan dengan stigma masyarakat dengan sendirinya akan hilang.
Senada dengan apa yang diungkapkan oleh filsuf Sokrates, yakni; sebelum menilai seseorang atau mengetahui karakter orang, pertama-tama kita harus saling mengenal, masuk dan tinggal bersama orang yang bersangkutan. Akhirnya kita pun akan memahami karakternya.
Kesimpulan sementara dari tulisan ini adalah karakter orang Dawan itu pada dasarnya mudah bergaul, ramah, suka berbagi dalam kondisi apapun, setia, dll.
Posting Komentar untuk "Mengenal Karakter Suku Dawan Timor"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat