Mahasiswa Perlu Mendalami Komunikasi Budaya
Penulis: Frederikus Suni
Pentingnya komunikasi budaya di era digital adalah untuk menguatkan karakter mahasiswa dalam bertingkah laku. Sumber/gambar: foresthillcoc |
Tafenpah.com - Mahasiswa selaku calon penjaga kearifan lokal Nusantara perlu mendalami komunikasi budaya.
Pentingnya komunikasi budaya di era digital adalah untuk menguatkan karakter mahasiswa dalam bertingkah laku.
Selain itu, mahasiswa tetap menjaga eksistensi atau Jati dirinya di tengah gempuran budaya asing.
Salah satu budaya asing yang didesain sedemikian menarik, entertainment, modern dan mampu menggugah selera generasi muda Indonesia adalah budaya K-Pop.
K-Pop atau Korea Pop adalah subgenre musik Korea Selatan yang ekspansinya cepat dan mampu menarik minta lintas generasi tanah air.
K-Pop dan k-drama adalah dua bagian yang tak terpisahkan dari gelombang Korea Selatan di berbagai negara.
Pertanyaannya, mengapa generasi kita cenderung menikmati K-Pop dan K-drama ketimbang sinetron Indonesia?
Pentingnya komunikasi budaya di era digital adalah untuk menguatkan karakter mahasiswa dalam bertingkah laku. Sumber/gambar: Pixabay |
Berdasarkan analisa dari penulis, produk dari K-Pop dan K-drama mampu menampilkan cita rasa kearifan lokal budayanya, historitas kisah klasik yang berpadukan pada bidang spiritual/religi, sosio-budaya, bisnis/entrepreneurship, dinamika politik, ambisi kemajuan, serta psikologi analisis Sigmund Freud.
Bukan menjadi perbandingan yang konotasinya negatif antara K-Pop dan K-drama.
Melainkan pada kenyataannya, sinetron Indonesia lebih banyak mengupas budaya perselingkuhan, kefanatikan agama dan tidak menampilkan kesetaraan antara mayoritas dan minoritas.
Akibatnya, produk seni budaya, terutama sinetron Indonesia terkesan tidak humanis.
Kurang lebih hipotesa atau analisa sementara dari penulis, selebihnya pembaca dapat berkomentar, menyanggah dan ikut memberikan pandangan terkait solusi untuk perbaikan pola pikir masyarakat Indonesia yang dari kefanatikan, kemabukan agamis menuju niai-nilai universal.
Lalu, bagaimana hubungan antara mahasiswa, komunikasi budaya dan budaya K-Pop dan K-drama?
Pentingnya komunikasi budaya di era digital adalah untuk menguatkan karakter mahasiswa dalam bertingkah laku. Sumber/gambar: Pixabay |
Tentunya, pertama-tama mahasiswa adalah calon penjaga kearifan lokal budaya.
Tujuan mahasiswa belajar komunikasi budaya adalah untuk menajamkan pemahaman mereka tentang betapa berharganya budaya Indonesia.
Seksinya budaya Indonesia juga menjadi daya pikat bangsa-bangsa lain untuk datang dan mempelajari kearifan lokal budaya kita.
Jika demikian, mengapa kita tidak meningkatkan dan merasa bangga dengan kekayaan lokal budaya kita?
Selain itu, komunikasi budaya juga akan membantu mahasiswa untuk menghindari geger budaya atau kekagetan budaya lain.
Dengan mempelajari budaya sendiri, sama halnya kita belajar untuk mencintai budaya lain.
Di mana, kecintaan itu bertumbuh, apabila dalam diri kita sudah ada benih-benih penghargaan terhadap kekayaan budaya sendiri.
Jadi, ketika kita keluar dari berinteraksi dengan orang lain, kita pun mampu menerima dan menghargai perbedaan.
Sedangkan, dari budaya K-Pop dan K-drama kita mendapatkan insight atau pemahaman baru tentang maju dan berkembangnya bangsa,tidak pernah lepas dari kecintaan masyarakatnya terhadap produk lokalnya.
Kesimpulannya, mahasiswa perlu dan penting mendalami kebudayaannya sendiri, agar mereka pun memiliki paradigma berpikiran terbuka, lembut dalam tutur kata, mampu menerima dan menghargai keberadaan budaya lain dan terus berinovasi dalam memperkenalkan budaya bangsa Indonesia di berbagai saluran media komunikasi dewasa ini.
Posting Komentar untuk "Mahasiswa Perlu Mendalami Komunikasi Budaya"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat