Paus Fransiskus Mengunjungi 3 Tempat di Indonesia, Nomor 3 Jadi Kebanggaan Umat Katolik NTT

Penulis: Frederikus Suni

Paus Fransiskus akan mengunjungi 3 tempat bersejarah di Indonesia, tepatnya di bulan September mendatang. Sumber gambar: Digital Imaging Tafenpah.com (Frederikus Suni/Tafenpah.com).

Tafenpah.com - Paus Fransiskus akan mengunjungi 3 tempat bersejarah dalam lawatan atau kunjungannya ke Indonesia di bulan September mendatang.

Ketiga tempat tersebut, bukan hanya menjadi kebangaan umat Katolik, melainkan umat Islam juga. Bagamaina tidak, pemimpin umat Katolik sedunia kelahiran Buenos Aires, Argentina 17 Desember 1936 ini melalui Kementerian Luar Negeri RI, menyatakan kunjungan Paus ke Indonesia memiliki arti penting, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat beragama di Indonesia. 

"Kunjungan ini diharapkan akan memperkuat pesan toleransi, persatuan dan perdamaian dunia," tulis laman Kemenlu.

Baca Juga: Pendidikan Seminari Katolik, Bukan Sebatas Transmisikan Tradisi Kekristenan, Tapi Soal Leadership Universal, Relevansinya untuk Kemajuan Bangsa Indonesia

Menanggapi misi perdamaian dari Paus Fransiskus, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menyatakan  "Insya Allah tanggal 3 sampai 6 Paus akan datang ke Indonesia. Pada tanggal 5 ke Istiqlal," kata Nasaruddin usai salat Idul Adha 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin, 17 Juni 2024.

Video Selengkapnya di YOUTUBE: TAFENPAH GROUP

Namun, sebelum Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiglal, pemimpin umat Katolik sedunia pertama dari belahan Barat, Amerika Latin ini, akan mengunjungi Gereja Katedral Jakarta yang berhadapan langsung dengan Majid Istiqlal dan juga kawasan wisata Monumen Nasional (Monas).

Satu lagi tempat atau daerah yang mayoritasnya beragama Katolik adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Terkait dengan daerah mana yang akan menjadi tempat berkunjungnya Paus Fransiskus selama di NTT, untuk sejauh ini, belum ada keputusan final dari Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Terpisah dari kunjungan Paus Fransiskus di kawasan Asia Pasifik, kehadiran pemimpin umat Katolik sedunia di tanah air dapat meningkatkan dan mendorong kesadaran seluruh warga Indonesia untuk kembali mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, yang belakangan ini menjadi trending topik, karena ada pelbagai kasus diskriminasi, persekusi antar umat beragama di tanah air dan lain sebagainya.