Bahasa Dawan, Arti dan Makna Atoen Anao Mnemat, Studi Kebudayaan Suku Dawan Timor

Penulis: Frederikus Suni 

Para pendatang (Atoen Anao Mnemat) dalam studi komunikasi kebudayaan Suku Dawan Timor NTT. Foto: Frederikus Suni 

Tafenpah.com - Atoen Anao Mnemat artinya seseorang hingga sekelompok orang yang memiliki hasrat (passion) untuk mencari kehidupan di wilayah tertentu.

Pencarian kehidupan Atoen Anao Mnemat tentunya sangat didasari dengan beragam motivasi.

Sebagian Atoen Anao Mnemat memilih untuk pergi meninggalkan kampung halaman hingga orang tua serta sanak familinya, karena faktor pernikahan, transmigrasi (program yang dibuat pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari daerah padat penduduk ke daerah lain), pencarian lahan bisnis, ingin meningkatkan taraf hidup perekonomian keluarga, studi lanjut dan berbagai alasan lainnya. Tergantung dari intensi atau tujuan dari setiap orang.




Sebaliknya, ada yang memilih untuk pergi mencari suaka atau oase kehidupan di tempat lain, karena keadaan negaranya yang sedang berkonflik, dan lain sebagainya.

Kesemua faktor pendukung motivasi perjalanan hidup Atoen Anao Mnemat di tempat yang baru, sama halnya dengan kisah perjalanan para Nabi dalam perjanjian lama Kitab Suci.

Salah satu pelopor perjalanan dari Atoen Anao Mnemat adalah Bapak Abraham.

Di mana, Abraham yang merupakan leluhur dari agama-agama Samawi yakni: Yahudi, Kristen dan Islam, pada awalnya diperintahkan oleh Tuhan untuk pergi meninggalkan kampung halaman serta orang tua dan sanak familinya menuju tanah terjanji.

Saat itu, Abraham dan keluarganya sama sekali tidak tahu, apa yang akan terjadi dan mereka dapatkan selama di tanah terjanji (Kanaan). 

Namun, karena iman kepercayaannya kepada penyertaan Allah. Abraham pun tinggal dan berdiam di tanah yang dijanjikan itu, seolah-olah sebagai orang asing dan di situ ia tinggal di sebuah kemah hingga ajal menjemputnya.

Kisah perjalanan Abraham juga saat ini kita rasakan di tanah rantau. Di mana kita sebagai orang asing. 

Kendati sebagai orang asing, kita tidak memilih untuk tinggal, bekerja dan kondisi kita seperti apa. Kita hanyalah percaya akan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah kaki kita.

Itulah warisan iman Abraham yang kita jiwai dan maknai sampai saat ini dan dalam waktu yang tidak terbatas.

Berkaitan dengan tema tulisan di atas, saya akan membahas arti dan makna dari Atoen Anao Mnemat dalam kajian studi komunikasi kearifan lokal budaya Suku Dawan Timor.

Akar Kata dan Arti dari Atoen Anao Mnemat 

Para pendatang (Atoen Anao Mnemat) dalam studi komunikasi kebudayaan Suku Dawan Timor NTT. Foto: Frederikus Suni 

Pertama, saya akan mengajak pembaca sekalian untuk melihat akar kata atau etimologi dari 'Atoen Anoa Mnemat.'

Atoen Anao Mnemat terdiri dari 3 kata yakni;

Atoen atau Atoni yang berarti: Orang/seseorang/individu (Tunggal) hingga dalam perkembangannya, berubah menjadi 'kelompok' (Jamak dalam gramatikal bahasa Indonesia).

Anao metatesis dari 'Tnao' yang berarti; Pejalan.

Mnemat yang berarti: Pendatang.

Jadi, terjemahan dari 'Atoen Anoa Mnemat' adalah; Para pendatang (Seseorang hingga kelompok warga asing/pendatang) di suatu wilayah, dan mereka berniat untuk tinggal menetap di wilayah tersebut dalam durasi waktu yang tidak dapat ditentukan oleh mereka, kecuali kematian datang menjemput mereka.

Ketiga kata ini berasal dari bahasa Dawan. Dawan merupakan salah satu dialek atau bahasa daerah yang biasanya digunakan oleh Atoni Pah Meto (Suku Dawan Timor) dalam berkomunikasi.

Kelompok suku Dawan Timor umumnya tinggal di tanah yang kering dan tandus. Mayoritas suku Dawan Timor tinggal di Timor Barat Indonesia yakni; Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan hingga Kota Kupang (Ibukota) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.


Makna Atoen Anao Mnemat dalam Studi Komunikasi Antar Budaya

Para pendatang (Atoen Anao Mnemat) dalam studi komunikasi kebudayaan Suku Dawan Timor NTT. Foto: Frederikus Suni 

Lanskap atau potretan etimologi/akar kata sekaligus artinya ikut memberikan insight atau pengetahuan baru kepada pembaca budiman TAFENPAH, ketika menjalin komunikasi lintas budaya bersama Suku Dawan Timor.

Karena bagaimanapun, dewasa ini hanya 20 persen ras murni dari kebudayaan atau suku bangsa tertentu.

Selebihnya kelompok etnis dari wilayah atau negara tertentu adalah sangat plural atau beragam.

Studi komunikasi lintas budaya dari Prof Deddy Mulyana tersebut, secara trailer mendeskripsikan bahwasannya, seiring dengan pesatnya komunikasi dan kemajuan teknologi saat ini dapat memungkinkan setiap orang untuk membuka dan menjalin komunikasi bersama orang lain di seluruh dunia.

Khususnya di Indonesia, lebih spesifiknya di kalangan traveler atau pencinta industri pariwisata Nusantara.

Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara di wilayah Provinsi Nusa Tenggara, khususnya di pulau Timor yang mayoritas penduduknya adalah suku Dawan Timor, setidaknya dengan suguhan artikel ini, dapat memberikan pengetahuan dasar kepada wisatawan, sebelum mereka memutuskan untuk mengeksplor keindahan alam, Padang sabana, pesona pantai dan ragam peninggalan sejarah koloni di pulau Timor.

Selain itu, artikel ini juga sangat membantu pendatang di bumi FLOBAMORA (Flores, Sumba, Timor dan Alor), khususnya kota Kupang dan sekitarnya, agar mereka tidak geger budaya (culture shock).

Itulah makna dari kisah perjalanan hidup 'Atoen Anoa Mnemat' dalam studi kearifan lokal budaya Etnis Dawan Timor NTT.

Apabila artikel ini dapat memberikan pengetahuan baru kepada pembaca budiman, silakan share (bagikan) link tulisan tersebut kepada para praktisi pendidikan, pegiat literasi digital, antropolog, tokoh publik dan masyarakat umum, sebagai bahan kajian sekalian promosi kearifan lokal budaya Suku Dawan Timor di portal atau web blog TAFENPAH.COM


Ikutin juga media sosial kami di bawah ini 👇 👇 👇 

YouTube   : TAFENPAH GROUP 

TikTok      : @tafenpah.com

Instagram: @suni_fredy


Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia. Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Bahasa Dawan, Arti dan Makna Atoen Anao Mnemat, Studi Kebudayaan Suku Dawan Timor "