Open House Sekolah Amore 2024, New Chapter Future Ready

Penulis: Ronny Manas

Open House Sekolah Amore 2024, New Chapter Future Ready/Ronny Manas

Tafenpah.com - Open House sekolah merupakan program terencana yang memiliki batasan/definisi sebagai sarana sekolah untuk menjalin dan meningkatkan kualitas komunikasi serentak membangun sinergitas antara sekolah dan orangtua murid. 

Tujuannya, sekolah dan orangtua murid dapat menyadari ketersalingan peran dan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak atau peserta didik. 

Alasannya, perkembangan dan pertumbuhan, baik akademik maupun karakter seorang anak membutuhkan peran dan keterlibatan aktif yang selaras dari orangtua dan sekolah (seorang pendidik). 

Baca Juga: Halo Parents, Amore Prime School dan Leaders School Siap Wujudkan Mimpi Pendidikan Berkualitas Sang Buah Hati 

Baca Juga: Budayakan Pendidikan 3 S, Amore Prime School Sebagai Solusi Masa Depan Generasi Bangsa Tafenpah

Orangtua sebagai pelaku pendidikan paling dasar dan guru sebagai pelaku pendidikan lanjutan sama – sama dituntut untuk senantaisa memiliki kesamaan konsep di dalam memantau, mendampingi juga mengajar dan mendidik seorang anak.

Karenanya, menciptakan momentum untuk menyamakan konsep dan persepsi tentang mendidik menjadi kemestian yang tak terelakkan.

Sekolah Amore Prime School sebagai sekolah yang memiliki konsen terhadap pendidikan karakter dengan misi menciptakan generasi yang berdaya saing global, menyadari dengan sungguh tentang

betapa pentingnya membangun sinergitas antara sekolan dan orangtua

sebagai partner mutlak.

Oleh karena itu, setelah vakum dua tahun pasca pandemi, Amore Prime School menggelar lagi Open House di tahun ini dengan tema New Chapter: Future Ready. 

Open House Sekolah Amore 2024, New Chapter Future Ready/Ronny Manas

Pengusungan tema tersebut menyiratkan kesungguhan konsentrasi sekolah Amore terhadap pendidikan generasi muda bangsa Indonesia. Bahwa Sekolah Amore sebagai sebuah lembaga pendidikan formal menyadari eksistensinya sebagai bagian tak terpisahkan dari misi pendidikan nasional yakni mencerdaskan generasi bangsa dengan sunguh – sungguh. 

Sekolah Amore memiliki keyakinan akan pelaksanaan pendidikan yang sudah dan sedang dijalankan. Praktisnya, anak – anak Amore selalu didampingi dan dituntun serta dididik sedemikian relevan/update dengan tuntutan era digital, tanpa memisahkan misi pendidikan karakter, sebagai aspek yang terintegrasi secara utuh, demi membentuk generasi yang beintegritas dan memiliki value hidup.

Menegaskan, pendidikan yang dijalankan di sekolah Amore dalam kerangka tema Open House tahun ini, ketua Yayasan Syuradikara Prima, Ibu Yashinta Suryanto menggaris bawahi pentingnya, pendidikan karakter dan orientasi pada panggalian dan eksplorasi potensi peserta didik di dalam menjalankan pendidikan di sekolah. Baginya, karakter baik yang diimbangi dengan kecerdasan akademik merupakan dual hal mutlak yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi seseorang yang diterima di dalam persaingan global ala digitalis. 

Masa depan seorang anak menjadi bagian dari tanggungjawab prima antara guru dan orangtua. Selaras dengan itu, penggelaran Pensi dari seluruh siswa (TK – SMA) sebagai instumen prima open house sekolah dan keterlibatan para pelaku UMKM juga beberapa universitas dalam negeri menjadi piranti

anggun yang memberi kesan istimewa tentang kemeriahan, keakraban bagi guru, siswa, orangtua serta semua pihak yang terlibat di dalam dan selama 4 hari pelaksanan Open House. 

Melengkapi kemeriahan open house sekolah yang dapat diartikan sebagai cara sekolah mengkomunikasikan dirinya terhadap dunia sekitar, diusung pula beberapa perlombaan yang meliputi; Lomba Karaoke, Lomba Mewarnai, Lomba Desain Poster, Lomba Memasak dan Lomba Zumba. Keterlibatan orangtua dan keterbukaan partisipasi bagi publik menjadi instrument pelengkap yang menjadikan suasana Open House tahun ini lebih akbar, akrab, mewah dengan harapan Sekolah Amore terus meningkat secara kualitas.

Menutupi agenda besar open house sekolah Amore prime School 2024, ketua paniti, Mr. Robert Aranding menegaskan bahwa keberhasilan mendidik dan mendampingi tidak terletak pada kepuasan hati seorang pendidika, tetapi terbaca lewat kesuksesan dan kesaksian baik dari seorang peserta didik.