Digitalisasi Merata, Konektivitas Terjaga di Era Kepemimpinan Presiden Joko Widodo

Oleh: Frederikus Suni 

Digitalisasi Merata, Konektivitas Terjaga 10 tahun kepemimpinan presiden Joko Widodo. @kemenpan/tafenpah.com

Tafenpah.com - Presiden Joko Widodo bersama wakil presiden Ma'ruf Amin akan mengakhiri masa jabatan mereka pada Minggu, 20 Oktober 2024. Menariknya, selama masa kepemimpinan Jokowi, program digitalisasi hampir merata di setiap pelosok nusantara. Hal tersebut juga berdampak pada terjaganya konektivitas antar wilayah di tanah air hingga mancanegara.

Masyarakat Indonesia yang berada di setiap pelosok nusantara, sebelum kepemimpinan presiden Joko Widodo, per tanggal 20 Oktober 2014 silam, tidak begitu mengikuti arus atau tren perubahan dunia.

Lantaran, akses terhadap informasi terbatas. Karena kurangnya pasokan listrik sekaligus minimnya jaringan internet.

Baca JugaPresiden Joko Widodo, di Balik Megahnya Venue Indonesia Arena, Pemerintah Pusat Gelontarkan Dana Sebesar 640 Miliar


Akibatnya, masyarakat yang berada jauh dari pusat hiburan sekaligus ibukota kabupaten hingga provinsi ketinggalan informasi yang berguna bagi diri mereka, sesama hingga lingkungan di mana mereka tempati.




Kendati demikian, tulisan saya ini bukan untuk mendiskreditkan atau memperlemah kekuasaan presiden terdahulu.

Melainkan, maksud dari tulisan saya di edisi ini adalah untuk mengapresiasi kepemimpinan presiden Joko Widodo, mulai dari periode pertama hingga kedua, jelang berakhirnya masa jabatan mantan gubernur DKI Jakarta dan juga Walikota Solo tersebut.

Kemarin, tanggal 7 Oktober 2024, saya bersama dengan 199 sesama pegiat konten digital sekaligus Kompasianer (Penulis konten di makroblog Kompasiana - program khusus Soced Aktivity) menyaksikan diskusi sekaligus sharing dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie terkait 'Digitalisasi Indonesia Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi,' live channel Youtube @kompas.com.

Dalam obrolan Newsroom tersebut, menteri Kominfo Budi Arie dipandu oleh host Fabian Januarius Kuwado dan Dita Angga Rusiana, membahas langkah-langkah strategis pemerintah yang telah mendorong transformasi digital, khususnya di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Obrolan Newsroom tersebut sangat menarik dan bermanfaat. Pasalnya, selama 10 tahun pemerintahan presiden Joko Widodo, adanya peningkatan infrastruktur internet melalui pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah 3T.

Program digitalisasi pemerintah presiden Joko Widodo melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, sangat mendukung sebaran internet yang menjangkau hingga pelosok negeri.

Melihat dan merasakan pertumbuhan startup atau perusahaan yang berbasiskan pada teknologi internet, yang menjamur di bawah program digitalisasi pemerintahan presiden Joko Widodo, kita pun mengapresiasinya.

Selain itu, kita juga menyaksikan pertumbuhan konten digital yang berbasiskan pada kearifan lokal budaya, pertumbuhan UMKM di setiap pelosok negeri hingga mudahnya kita mengakses dan menyaksikan beragam tontonan menarik seputar hiburan, naik dan turunnya inflasi perekonomian dunia, pro dan kontra di negara-negara yang masih berjuang untuk mendapatkan status kemerdekaannya, seksinya kontestasi politik nasional hingga mancanegara dan berbagai informasi menarik dan bermanfaat lainnya.

Kendati demikian, program digitalisasi terutama pembangunan Base  Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah-wilayah terluar negeri juga ikut melahirnya maraknya bisnis judi online.

Memang, semasif dan seposetif apapun kehadiran dan pembangunan negeri yang berbasiskan pada jaringan internet, juga memiliki sisi kelam atau negatifnya.

Beruntung selama periode tersebut, Kominfo telah bekerja dengan baik dan amanah dalam memberantas judi online.

Jadi, intisari dari tulisan ini adalah, kita selaku warga Indonesia, mengapresiasi sekaligus berterima kasih kepada pemerintahan presiden Joko Widodo, bersama Kabinet Indonesia Maju, yang telah bekerja keras, dan tentunya ikut memberikan kontribusi dan kemajuan yang sangat pesat untuk bangsa dan negara Indonesia tercinta, terutama di bidang teknologi.

Digitalisasi maju, pengetahuan masyarakat meningkat, masyarakat makin cakap digital menuju bonus demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045.




Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Digitalisasi Merata, Konektivitas Terjaga di Era Kepemimpinan Presiden Joko Widodo "