Menanti Sumbangan Konstruktif Stella Christie terhadap Pendidikan Indonesia di Era Smart Society

Oleh: Frederikus Suni

Profesor Stella Christie,Tafenpah.com

Tafenpah.com - Profesor kognitif terkemuka dunia, Stella Christie yang pada tanggal 21 Oktober 2024 lalu, resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Riset (Dikti Saintek) dalam kabinet Merah Putih pemerintahan presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, kian mendapat sorotan istimewa dari berbagai media mainstream (arus utama) domestik hingga mancanegara.

Terpilihnya profesor atau Guru Besar Tsinghua University, Stella Christie ke dalam kabinet Merah Putih pemerintahan presiden Prabowo Subianto pun bukan tanpa alasan.

Pasalnya, Stella Christie memiliki sumbangan besar terhadap kemajuan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, khususnya cognitive science atau ilmu kognitif.





Karir profesionalnya di dunia artificial intelligence juga sudah diakui oleh berbagai pakar, akademisi dan berbagai lintas profesi di era revolusi industri 4.0 dan smart society 5.0.

Alumni SD, SMP dan SMA Santa Ursula Jakarta ini, tentunya akan jauh memberikan pemikiran-pemikiran konstruktif terhadap kemajuan pendidikan, sains dan teknologi Indonesia.




Berdasarkan hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 yang diumumkan per Desember 2023 lalu, Indonesia berada di posisi atau urutan ke-68 dengan skor matematika (379), Sains (398), dan Membaca (371).

Data-data tersebut menandakan bahwasannya minat dan penguasaan matematika, sains dan literasi membaca generasi Indonesia sangat memprihatinkan.

Bagaimana tidak, beberapa negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, seperti: Thailand, Malaysia dan Singapura satu langkah lebih maju daripada generasi muda tanah air.

Terlepas dari data tersebut, kehadiran profesor Stella Christie  selaku Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Riset diharapkan memberikan pemikiran-pemikiran out of the box, guna mendobrak pengetahuan dan minat generasi muda Indonesia terhadap sains dan teknologi.

Karena bagaimanapun juga, bangsa yang besar dan maju, tidak akan pernah terlepas dari pengetahuan, penguasaan sains dan teknologi. Di samping, generasi mudanya berproses dalam kearifan lokal budayanya.

Kendati demikian, untuk merealisasikan mimpi masyarakat cerdas (smart society), sinergitas lintas stakeholder sangatlah penting.




Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Menanti Sumbangan Konstruktif Stella Christie terhadap Pendidikan Indonesia di Era Smart Society"