Program Pendidikan S1 Desa Haumeni Bikomi Utara NTT Sangat Memprihatinkan!
Oleh: Denisius Oki | Editor: Frederikus Suni
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Haumeni dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Negeri Timor bersama jajaran staf Desa Haumeni. Tafenpah.com |
Tafenpah.com - Pendidikan dapat membuka banyak peluang kepada kemajuan masyarakat di wilayah tertentu, terutama di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Salah satu masalah yang paling serius dihadapi masyarakat perbatasan adalah akses pendidikan.
Kendati, pemerintah pusat sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam memberikan ruang edukasi yang memadai kepada masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor.
Akan tetapi, pengentasan buta aksara, masih saja ada di dalam setiap lingkungan keluarga.
Selain itu, masyarakat yang ada di perbatasan Indonesia dan Timor, bukannya tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Namun, persoalan tersebut kembali kepada pilihan hidup setiap keluarga, terutama anak-anaknya.
Menanggapi isu pendidikan tersebut, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Negeri Timor, mengadakan workshop bersama warga yang ada di Desa Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terkait dengan program melanjutkan pendidikan hingga Perguruan Tinggi.
Pengabdian kepada masyarakat yang dipimpin oleh Yanuarius Sam Feka, S.Pd., M.Pd bertemakan “Penguatan Nilai Gotong Royong Dalam Pengembangan Pendidikan Anak Lewat Arisan Keluarga Masyarakat Desa Haumeni”.
Tafenpah.com |
Dalam keterangannya kepada media, Yanuarius Sam Feka menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai respons terhadap kondisi pendidikan di Desa Haumeni yang masih memprihatinkan!
Menurutnya, hanya sedikit anak di desa tersebut yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi, khususnya program S1.
Setelah melakukan penelusuran, tim menemukan bahwa salah satu faktor utama yang menghambat akses pendidikan tinggi adalah keterbatasan ekonomi keluarga.
“Melihat kenyataan ini, kami merasa perlu untuk memberikan solusi yang dapat meringankan beban ekonomi keluarga dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka. Kami ingin menguatkan nilai gotong royong sebagai kunci untuk membangun semangat kebersamaan dalam mendukung pendidikan, dan juga sangat diperlukan kebijakan, di mana kebijakan itu dijadikan sebagai ikatan moral” ujar Yanuarius.
Program ini memanfaatkan arisan keluarga sebagai wadah untuk mengumpulkan dana secara bersama-sama. Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membantu biaya pendidikan anak-anak di desa tersebut, seperti biaya sekolah, buku, dan kebutuhan lainnya. Diharapkan dengan adanya gotong royong dalam arisan keluarga, masyarakat Desa Haumeni dapat lebih mudah mengakses pendidikan yang berkualitas.
Yanuarius juga berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi model yang diterapkan di desa-desa lain, sehingga nilai gotong royong bisa semakin berkembang dan pendidikan anak-anak di seluruh Indonesia dapat lebih merata, terlepas dari faktor ekonomi. "Pendidikan adalah hak setiap anak, dan kita harus bersama-sama menjaga dan mendukung akses pendidikan untuk masa depan yang lebih baik," tambahnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Haumeni yang berharap penguatan nilai gotong royong ini bisa memperbaiki kualitas pendidikan di desa mereka.
Posting Komentar untuk "Program Pendidikan S1 Desa Haumeni Bikomi Utara NTT Sangat Memprihatinkan! "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat