Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Jalan Penentuan Karir Shin Tae Yong
Oleh: Frederikus Suni
Shin Tae-yong pelatih Timnas Indonesia, karirnya berada di ujung pemecatan. Tafenpah.com |
Tafenpah.com - Shin Tae-yong pelatih timnas Indonesia sedang berada di ujung karir kepelatihannya bersama Punggawa Garuda.
Kendati kontrak STY bersama Timnas Indonesia akan berakhir pada tahun 2027, sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI, Erick Thohir pada tanggal 28 Juni 2024 lalu, namun berkaca dari hasil negatif di dua laga kontra China dan Jepang, Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, patut disayangkan oleh seluruh penggemar sepak bola tanah air.
Persepsi ini tidak serta-merta menuai persetujuan dari suporter fanatik timnas Indonesia, lebih tepatnya kelompok pro STY.
Karena sepak terjang, coach STY bersama Marselino Ferdinand dan kawan-kawannya di kubu timnas Indonesia, pasca bergabungnya mantan pemain sekaligus pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 silam, di bawah rayuan Ratu Tisha, tepatnya pada tanggal 28 Desember 2019.
Saat itu, PSSI menunjuk STY sebagai pelatih anyar timnas Indonesia, menggantikan Simon McMenemy.
Tentunya kehadiran STY juga tidak lepas dari kontribusi Ratu Tisha.
Ratu Tisha Destria, Wakil Ketua Umum PSSI. Tafenpah.com |
Ratu Tisha Destria merupakan wanita pertama Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI.
Ratu Tisha juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden AFF periode 2019-2023. Dan sejak 16 Februari 2023, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI hingga 2027.
Sepak terjang karir yang mentereng serta pengalaman Ratu Tisha dalam mengelola industri sepakbola itulah yang mendorong STY untuk berani menerima tawaran sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Di bawah racikan STY, timnas Indonesia di berbagai level kelompok terus berkembang.
Prestasi itulah yang mendorong Menteri BUMN sekaligus pemilik klub Oxford United, Erick Thohir untuk mempercayakan STY dalam mengkomposer teknik serta kemampuan lainnya kepada seluruh pemain timnas Indonesia, terutama timnas senior.
Per Maret 2024, PSSI menunjuk STY untuk fokus menangani timnas Indonesia senior yang kala itu sedang berjuang untuk lolos ke Piala Asia 2027 sekaligus tiket Piala Dunia 2026.
Perjuangan STY dalam memformat dan meraciki punggawa Timnas Indonesia terus menuai hasil positif hingga mendapatkan satu tiket di Piala Asia 2027.
Selain itu, STY juga membawa timnas Indonesia senior terbang lebih tinggi hingga saat ini berada di Matchday ke-6 grup C, ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kendati beragam prestasi STY telah dituliskan dalam setiap buku sejarah perjalanan timnas Indonesia, namun di balik itu, saat ini STY juga mawas diri.
Pasalnya, kinerja timnas Indonesia senior menelan dua kali kekalahan kontra China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kekalahan beruntun timnas Indonesia senior juga menempatkan Calvin Verdonk dan kawan-kawan di juru kunci klasemen sementara grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam keadaan tersebut, munculah kelompok hatters atau pembenci STY.
Salah satunya adalah Bung Towel.
Tommy Welly atau Bung Towel. Tafenpah.com |
Tommy Welly atau yang kita kenal dengan Bung Towel merupakan pengamat sepakbola dunia, khususnya timnas Indonesia.
Pasca kekalahan telak timnas Indonesia dari Jepang di matchday ke-5 ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa hari yang lalu, Bung Towel melontarkan komentar pedas kepada STY.
Kinerja STY semakin menurun. Jadi, ia meminta STY untuk mundur dari pelatih timnas Indonesia.
Tak disangka, salah satu media Vietnam, sebut saja, Soha menjadikan komentar pedas Bung Towel tersebut sebagai berita tranding di bekas negara jajahan Amerika Serikat tersebut.
"Bung Towel yang pernah menjabat sebagai Direktur Latihan Pemuda Federasi Sepak Bola Indonesia baru saja mengirimkan pesan yang meminta Shin Tae-yong mundur," tulis media Vietnam, Soha seperti yang dikutip TAFENPAH.
Setelah melalui banyak perbincangan satiris warganet Vietnam, terkait kekalahan beruntun timnas Indonesia, media Soha juga kembali menuliskan statementnya di bawah ini.
"Pakar ini (Merujuk pada Bung Towel) menegaskan, kesalahan pelatih asal Korea itulah yang menyebabkan kekalahan telak timnas Indonesia dari Jepang," tulis Media Soha.
Persoalan krusial yang membuat Bung Towel dan juga hatters atau pembenci, lebih tepatnya pengamat sepakbola tanah air yang tidak menginginkan kekalahan tim kesayangannya, menilai STY tidak memaksimalkan pemain naturalisasi.
Selain kritikan tajam Bung Towel terhadap STY di atas, hatters yang selama ini tidak menyukai pemain naturalisasi terus bersuara di setiap obrolan santainya.
Kedai-kedai kafe saat ini pun dibanjiri dengan komentar pedas terkait kinerja STY bersama Timnas Indonesia.
Admin TAFENPAH juga sangat menyayangkan keputusan STY yang tidak mengelaborasikan pemain naturalisasi dan lokal.
Bayangkan, di Matchday ke-5 kontra Jepang, Risky Ridho dan Yakob Sayuri lah yang mendapatkan banyak menit bermain, ketimbang pemain lokal lainnya.
Terpisah dari persepsi tersebut, kita juga harus mengakui bahwasannya sepakbola itu memang penuh dengan kejutan.
Tergantung takdir dari setiap tim, atau ke mana Dewi Fortuna berpihak, maka kemenangan mutlak pun diraih oleh tim tersebut.
Demikian pula, dalam pandangan ini, kita tidak menghakimi pelatih Shin Tae-yong dan juga para pemain naturalisasi, karena mereka sudah berkontribusi lebih dari cukup untuk kemajuan sepak bola tanah air.
Timnas Indonesia hanya kurang beruntung di dua laga terdahulu. Karena sejatinya, secara organisasi permainan, pasukan Merah Putih tidak kalah jauh dari tim-tim terbaik se-Asia.
Kendati demikian, jika pada pertandingan besok malam, antara timnas Indonesia vs Arab Saudi, pukul 19.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, kembali menekan kekalahan, maka karir kepelatihannya Shin Tae-yong tidak mungkin diselamatkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Meskipun, Erick Thohir mengatakan kekalahan timnas Indonesia dari Jepang merupakan tanggung jawabnya.
Tentunya, ada secercah harapan dari penggemar STY sekaligus STY sendiri untuk terus melatih timnas Indonesia sampai tahun 2027.
Kecintaan STY terhadap timnas Indonesia dan juga kearifan lokal budaya Nusantara lah yang membuat STY berkali-kali menolak tawaran menggiurkan dari klub-klub kaya Tiongkok dan lainnya.
Selain itu, kita pun mengakui, STY merupakan satu-satunya pelatih yang mengukir banyak prestasi untuk timnas Indonesia.
Kadar prestasi tidak selalu berpatokan pada gelar trofi. Tapi, lebih dari itu adalah STY lah yang memperkenalkan gaya sepak bola modern kepada timnas Indonesia di abad ke-21 ini.
Untuk itu, kita semua ikut mendoakan keberhasilan timnas Indonesia di matchday ke-6 kontra Arab Saudi.
Salam olahraga.
Posting Komentar untuk "Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Jalan Penentuan Karir Shin Tae Yong "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat