Analisis Model Komunikasi Who dan 3 Fungsinya Berdasarkan Perspektif Lasswell di Portal TAFENPAH
Oleh: Frederikus Suni
Mahasiswa dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia dalam bingkai Model Komunikasi Lasswell. Tafenpah.com |
Tafenpah.com - Harold D Lasswell merupakan ahli komunikasi yang pandangannya masih sangat relevan hingga saat ini dan nanti.
Karena dalam pandangan atau model komunikasi Lasswell, kita akan bersentuhan dengan 5 elemen dasar yakni: Komunikator (Who), Pesan (Says What), In Which
Channel (Media), To Whom (Komunikan/Penerima), dan Efek (With What Effect).
Berdasarkan ke-lima elemen atau unsur komunikasi dari Lasswell di atas, saya akan
menggunakan model komunikasi bagian pertama, yakni Who/Komunikator dalam
menganalisa ketiga fungsinya di portal Tafenpah.
Tafenpah merupakan portal yang menginisiasi publikasi seputar kearifan lokal budaya nusantara, terutama kehidupan harian masyarakat/kelompok etnis Dawan.
Etnis Dawan adalah kelompok suku bangsa Indonesia yang tinggal di wilayah Timor
Barat, mulai dari kota Kupang (Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur), Timor Tengah Selatan (Soe), Timor Tengah Utara (Kefamenanu) hingga sebagian distrik Ambenu,Oekusi (Negara Demokratik Timor Leste).
Dalam menjalankan ritme kehidupan harian di perbatasan Indonesia, khususnya
provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT dan Timor Leste, kedua warga negara menggunakan bahasa Dawan, selain bahasa Indonesia, Tetun, dan Portugis.
Bahasa Dawan sendiri merupakan bagian dari 72 bahasa Austronesia yang masih
tersisa di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lalu, apa hubungan antara etnis Dawan Timor NTT, portal Tafenpah, Model Komunikasi Who beserta ketiga fungsinya dalam pandangan Lasswell?
Dalam pandangan www.tafenpah.com selaku Who atau sang komunikator, Harold D. Lasswell telah membuka cakrawala kita untuk melihat cahaya di balik setiap konten yang bercita rasa lokalisme.
Karena di sana, kita akan menemukan ragam pengetahuan baru, selain perspektif
kebudayaan.
Sebagaimana dalam pandangan, filsuf Ernst Cassirer bahwasannya, manusia pertama-
tama harus didekati dari budayanya. Karena manusia adalah makhluk yang membudaya yakni makhluk yang hidup dalam dan melalui unsur-unsur itu sendiri.
(Sumber; "Manusia Sebagai Makhluk Yang Membudaya (Sepercik Refleksi atas Ernst
Cassirer) - TAFENPAH.Com" https://www.tafenpah.com/2021/09/manusia-sebagai-makhluk-yang-membudaya.html?m=1).
Lebih jauh lagi, kita akan melihat pandangan Profesor Deddy Mulyana yakni; tanpa pemahaman antarbudaya, seseorang yang tinggal dalam budaya lain hanya akan
mengalami frustrasi dan bahkan kegagalan dalam pekerjaan mereka.
Perspektif kebudayaan tersebut juga disoroti oleh Schneider dan Barsoux, 1997:10-11,
yakni: Budaya mendistorsi bagaimana kita melihat dunia dan bagaimana dunia melihat kita, (Sumber; Buku Komunikasi Lintas Budaya, karya Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D).
Artinya: tanpa pengetahuan kebudayaan lain, apa pun yang kita lakukan tidak berguna!
Karena pada kodratnya kita adalah makhluk sosial yang selalu bertemu, bersay-hello
dengan orang yang berbeda dari kita, termasuk negaranya.
Persoalan tersebut juga masuk dalam perspektif Lasswell, terutama ketiga fungsi
komunikasinya, sebagai berikut.
Pertama: Pengawasan Lingkungan
Kedua: Korelasi masyarakat yang merespon lingkungan.
Ketiga: Transmisi Warisan Sosial.
Saya pun mengejawantahkan ketiga fungsi komunikasi dari model Lasswell ini dalam
memaknai keberadaan portal Tafenpah di lingkungan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Di mana, sejak awal saya mendirikan TAFENPAH, tepatnya pada tanggal 1 April 2021, saya sudah memahami situasi serta dampak yang akan timbul, terutama respon
masyarakat terhadap kebudayaan etnis Dawan Timor, ketika mereka membaca dan
mendengar rutinitas harian mereka tersebar luas di jaringan media digital.
Kendati TAFENPAH selaku Who atau Komunikator mengadopsi model komunikasi linear atau satu arah dalam setiap penyampaian pesannya kepada masyarakat etnis Dawan
Timor.
Namun, sejauh ini, efek atau dampak dari komunikasi tersebut sangat positif.
Karena berdasarkan pengalaman saya dalam mengelola www.tafenpah.com, sejauh ini saya sudah mendapatkan apresiasi dari berbagai praktisi kebudayaan dan juga tokoh publik di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan juga kancah nasional.
Karena keberadaan portal Tafenpah sebagai media alternatif sekaligus edukasi positif
terhadap pertumbuhan kebudayaan etnis Dawan Timor di abad ke-21.
Dalam konteks ini, TAFENPAH telah memainkan kontrol lingkungan, lalu TAFENPAH juga mendapatkan respon positif dari masyarakat sekitar, akhirnya misi untuk terus mewariskan tradisi dan kebudayaan etnis Dawan Timor terus berlanjut.
Demikian pembahasan mengenai ketiga fungsi komunikasi dari Harold D. Lasswell dari saya pengelola TAFENPAH.
Daftar Pustaka
Mulyana, Deddy. 2019. Komunikasi Lintas Budaya. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
https://www.tafenpah.com/2021/09/manusia-sebagai-makhluk-yang-
membudaya.html?m=1 (Diakses pada tanggal 8 Desember 2024, Pukul 13.28).
Modul PKD Sesi 04
Posting Komentar untuk "Analisis Model Komunikasi Who dan 3 Fungsinya Berdasarkan Perspektif Lasswell di Portal TAFENPAH "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat