Tafenpah menyajikan konten seputar budaya, suara kampus, wisata, gaya hidup dan fiksi.
Jadilah pribadi konseptualis, meski ragamu tak ada di dunia, namun karyamu terus menginspirasi generasi bangsa.
Mari, kita berjejaringan dengan saling follow media sosial:
Youtube : Tafenpah Group ||
TikTok : @tafenpah.com ||
Instagram : @suni_fredy ||
Halaman FB: Tafenpah ||
Kerja sama publikasi melalui email:
tafenpahtimor@gmail.com
Film Nasional Berlatarkan Kisah Nyata Perjuangan Perempuan di Sudut Rote NTT, Masuk Nominasi Piala Oscar 2025
By Frederikus Suni
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Posting Komentar
Oleh: Frederikus Suni
Film Nasional Women From Rote Island, garapan sutradara Jeremias Nyangoen. Sumber gambar Instagram @womenfromroteislandofficial/TAFENPAH.COM
Tafenpah.com - Di setiap Selatan Indonesia, khususnya pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ada kisah inspiratif dari perjuangan kaum perempuan dalam mengatasi persoalan ketimpangan gender, diskriminasi, hukum yang tidak adil, lingkungan sosial yang hampir sebagian besar wilayahnya dikuasai laki-laki, tekanan kebudayaan setempat dan maraknya pemerkosaan terhadap perempuan tanpa adanya tindakan lanjut dari pihak berwajib, seakan ikut menelanjangi akal budi kita untuk melihat kasus kekerasan perempuan di Indonesia Timur.
Persoalan-persoalan terbesar yang dihadapi perempuan Indonesia Timur, khususnya dalam konteks pembahasan kita di edisi pekan ini adalah, menyangkut perjuangan kaum perempuan di pulau Rote, NTT yang hingga kini masih terbelenggu dengan psikoemosionalnya yang hancur, berkeping-keping.
Beruntung fenomenologi atau realitas yang dialami oleh Subjek (perempuan Rote) berhasil digarap oleh Sutradara Jeremias Nyangoen dalam judul Film 'WOMEN FROM ROTE ISLAND'.
Manifestasi atau aksi filantropi (pengorbanan tenaga dan pikiran serta biaya) dari sang sutradara Jeremias Nyangoen berhasil membawa kisah perempuan dari Rote dalam meraih banyak penghargaan bergengsi di tingkat nasional.
Salah satunya adalah film Women From Rote Island menyabet gelar juara Piala Citra FFI 2023 lalu.
Tak hanya sampai di situ, film tersebut juga kerap ditayangkan di berbagai ajang festival film Internasional lainnya.
Prestasi tersebut ikut membuka cakrawala para praktisi kemanusiaan di bidang HAM, instansi pemerintah, swasta dan berbagai kelompok masyarakat untuk lebih berani dalam memperjuangkan aspirasi kaum perempuan di Indonesia, khususnya daratan Rote Nusa Tenggara Timur.
Melansir dari situs resmi Lembaga Sensor Film Indonesia film Women From Rote Island mengangkat isu terkait kekerasan seksual dari pengalaman nyata para korban. Sementara itu, filmnya menceritakan tentang seorang ibu tunggal bernama Orpa.
Orpa harus menghidupi ketiga anaknya setelah suaminya meninggal dunia. Orpa juga harus menghadapi diskriminasi gender hingga stigma masyarakat terkait perempuan dan orang tua tunggal.
Sementara itu, film ini mempunyai latar tempat di Pulau Rote dan menggambarkan bagaimana kerasnya kehidupan perempuan di tengah pulau tersebut. Orpa juga harus menghadapi fakta bahwa Martha anaknya mengalami luka batin yang sulit disembuhkan.
Film Women From Rote Island menyoroti bagaimana kisah perempuan terutama di Pulau Rote dengan berbagai dilema hanya karena mereka terlahir sebagai perempuan.
Lantas, apakah kisah perjuangan perempuan di pulau Rote Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat related dengan pengalaman Pemabaca?
Silakan Anda mengingat kembali kisah perjalanan psikologis Anda dari lingkungan keluarga, sekolah, sosial, tempat kerja dan lain sebagainya!
Setelah merenungi setiap kisah nyata yang pernah Anda alami dari masa kecil hingga saat ini, kita pun akan melanjutkan obrolan kita terkait dengan film bergenre thriller Women From Rote Island.
Film Nasional ini mulai tayang perdana di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 22 Februari 2024 lalu.
Trafik dan engament (ketertarikan dan umpan balik) dari penonton pun sangat variatif.
Ragam perspektif hadir menemani perjalanan film Nasional Women From Rote Island hingga kini, film tersebut mewakili karya seniman Indonesia di ajang penghargaan Piala Oscar 2025.
Piala Oscar atau Academy Award adalah penghargaan untuk film Amerika untuk menghargai karya kreatifitas para penulis naskah termasuk pemeran dan timnya di industri film.
Penghargaan Piala Oscar pertama kali pada 16 Mei 1929 dan kini berusia 95 tahun, hampir satu abad penghargaan ini diberikan kepada praktisi perfilman di berbagai negara.
Menariknya, Film Nasional Women From Rote Island mewakili Indonesia sendiri di ajang bergengsi tersebut.
Puncak penghargaan Piala Oscar akan berlangsung pada 3 Maret 2025 mendatang.
Presiden Prabowo Subianto bersama anggota Komisi X DPR RI dan para pemain dan aktris Film 'WOMEN FROM ROTE ISLAND'. Tafenpah.com
Dalam rentang waktu tersebut, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan anggota Komisi X DPR RI bersama para pemain dan aktris Film 'WOMEN FROM ROTE ISLAND' sebagai dukungan nyata dari lingkungan pemerintahan terhadap kemajuan industri film tanah air.
"Menerima kunjungan dari anggota Komisi X DPR RI bersama para pemain dan aktris dari film Nasional Women From Rote Island, yang terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk nominasi Piala Oscar 2025 kategori Best International Feature Film," tulis Presiden Prabowo melalui laman Instagram pribadinya, @prabowo beberapa hari yang lalu.
Mantan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Kementerian Pertahanan RI era kepemimpinan presiden Joko Widodo yang kini sudah menjalankan roda pemerintahan Indonesia hampir 8 Minggu, pasca pelantikannya pada tanggal 20 Oktober 2024 lalu, juga berharap doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, demi kemajuan film Indonesia di kancah mancanegara.
"Mari kita dukung dan doakan agar karya-karya film Indonesia terus maju, menginspirasi, dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional," harapnya.
Film Women From Rote Island, Menjadi Kebanggan warga Indonesia, khususnya masyarakat provinsi Nusa Tenggara Timur untuk lebih menghargai kisah perjalanan kebudayaannya, selain keindahan alamnya yang sangat eksotik dan mempesona tiada bandingnya di dunia ini.
Karena di balik kerasnya didikan orang tua, termasuk pengaruh lingkungan sosial, budaya dan faktor yang menjadi dilema perempuan Indonesia Timur, khususnya di Selatan Indonesia tersebut, ada sepercikan inspirasi dan harapan untuk kehidupan yang jauh lebih baik ke depannya.
"Terima kasih untuk setiap kisah yang pernah kita lalui, mari kita merajut hati untuk saling memaafkan, demi kesehatan mental kita di tengah perkembangan revolusi industri digital," _ Fredy Suni.
Disclaimer: Film 'WOMEN FROM ROTE ISLAND' hanya mereka yang berusia 17 tahun ke atas yang berhak menontonnya!
Sumber: Lembaga Sensor Film Indonesia dan Instagram Women From Rote Island Official.
Ikutin juga Channel Youtube TAFENPAH GROUP 👇👇👇
Frederikus Suni Admin Tafenpah GroupSalam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia ||
Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. ||
Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia.
Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat.
Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider.
Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com
Saya juga menerima jasa pembuatan Website ||
Media sosial:
YouTube: TAFENPAH GROUP ||
TikTok: TAFENPAH.COM ||
Instagram: @suni_fredy ||
Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ ||
WhatsApp: 082140319973 ||
Email: tafenpahtimor@gmail.com
Berbagi
Posting Komentar
untuk "Film Nasional Berlatarkan Kisah Nyata Perjuangan Perempuan di Sudut Rote NTT, Masuk Nominasi Piala Oscar 2025 "
Posting Komentar untuk "Film Nasional Berlatarkan Kisah Nyata Perjuangan Perempuan di Sudut Rote NTT, Masuk Nominasi Piala Oscar 2025 "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat