Inkulturasi Agama Katolik terhadap Kearifan Lokal Suku Dawan Timor NTT

Oleh: Frederikus Suni 

Pemberkatan Rumah Adat suku Suni Lake Haumeni oleh Romo Katolik merupakan bagian dari inkulturasi kebudayaan. Tafenpah.com

Tafenpah.com - Tradisi inkulturasi atau penyatuan Teologi Katolik dan kebudayaan suku Dawan Timor Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dapat dijumpai dalam berbagai penggunaan simbol kebudayaan.

Salah satu simbol kebudayaan Suku Dawan Timor NTT dari hasil tradisi Katolik adalah penggunaan Hau Monef (Tiang Adat) yang memiliki tiga cabang.

Memang kita harus mengakui bahwasannya, jauh sebelum masuknya tradisi Katolik Roma di pulau Timor, leluhur etnis Dawan sudah hidup dan menyerah bersama kepercayaan adat istiadatnya.

Artinya, adat istiadat itu ada sejak manusia lahir dan tumbuh dalam bingkai kebudayaannya sendiri. Agama itu datang hanya untuk melengkapi.

Kendati agama hanya pelengkap adat istiadat masyarakat setempat. Namun, pengaruhnya cepat berkembang pesat di kalangan etnis Dawan Timor NTT.




Karena sistem penyebaran agama Katolik di pulau Timor mendapatkan dukungan dari pemerintah yang berkuasa saat itu, tepatnya bangsa Portugis.

Kekuasaan bangsa Portugis juga mendorong pemerintah setempat atau dalam konteks waktu itu adalah raja hingga kepala suku untuk ikut menyebarluaskan kabar sukacita Injili di pulau Timor.

Perlu kita sadari, bahwasannya penyebaran agama Katolik Roma di daratan Timor Barat (Nusa Tenggara Timur) hingga Timor Timur atau yang kini menjadi negara Demokratik Timor Leste sangatlah unik.

Keunikan tersebut kita temui dalam semangat inkulturasi. 

Apa itu inkulturasi? Inkulturasi adalah terminologi atau istilah yang dipakai Gereja Katolik Roma untuk beradaptasi terhadap kearifan lokal masyarakat setempat.

Proses inkulturasi tersebut bertujuan untuk merangkul semua aspek yang ada dalam keseharian masyarakat setempat.

Penjelasan lebih sederhananya lagi adalah para pemimpin agama (Pastor/Romo/Imam) Katolik mengelaborasikan atau menggabungkan ilmu Teologi untuk memahami situasi dan kondisi masyarakat setempat dari aspek budayanya.

Karena manusia adalah makhluk yang membudaya yakni makhluk yang hidup dan dalam unsur-unsur kebudayaan itu sendiri.

Ajaran filsuf Kebudayaan blasteran negeri Panzer, Jerman Ernst Cassirer tersebut, sebagai pintu awal kita untuk mengkaji lebih kompleks lagi mengenai tradisi suku Dawan Timor NTT dalam memaknai sekaligus menyembah 'Hau Monef' atau Ketiga Cabang Kayu yang terdapat di setiap rumah adat suku Dawan Timor.

Ketiga cabang tersebut, dalam kepercayaan Katolik Roma melambangkan Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus.

Sementara dalam tradisi kearifan lokal suku Dawan Timor NTT dan juga Timor Leste adalah melambangkan Leluhur, Penjaga (Meob) dan satu kekuasaan absolut/mutlak yakni; Semesta.

Sebagai informasi tambahan, silakan Anda membaca filosofi Pembuatan Rumah Adat Desa Haumeni, untuk mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif, dengan klik link di bawah ini 👇 👇 👇 



Terkait kapan dan bagaimana proses masuknya tradisi Katolik Roma ke dalam kebudayaan etnis Dawan Timor NTT, terutama penyatuan ketiga cabang dalam setiap rumah adat suku Dawan, sejauh ini kita pun tidak tahu dengan pasti.

Namun, berkaca dari proses masuknya bangsa Portugis ke daratan Timor, setidaknya kita pun berspekulasi berdasarkan data tersebut.

Data yang admin TAFENPAH maksudkan adalah momen di mana setiap kapal dari Portugis berlabuh di dermaga yang berada di setiap perairan Timor, di situlah ada misionaris (Imam/Pastor) Katolik pun ikut.

Keikutsertaan Imam/Pastor/Romo Katolik bertujuan untuk menyebarluaskan kabar sukacita injili di tanah Timor Barat, Nusa Tenggara Timur.

Secara geopolitik, wilayah Timor Barat dikuasai oleh bangsa Portugis dan Belanda. Kendati pada akhirnya bangsa Belanda mendapatkan kekuasaan penuh atas Timor Barat melalui perjanjian Lisboa tahun 1859.

Sejak masuknya Timor Barat ke dalam kekuasaan Hindia Belanda yang menyebarkan kepercayaan Kristen Protestan di daratan Timor Tengah Selatan hingga kota Kupang dan sekitarnya.

Pengaruh Portugis masih kuat terhadap masyarakat Timor Barat hingga saat ini. Di mana, mayoritas warga Timor Barat memeluk kepercayaan Katolik Roma.

Karena Gereja Katolik Roma secara universal menggunakan model inkulturasi untuk merangkul semua kepercayaan dan juga tradisi lokal setempat.

Itulah yang membedakan antara sistem penyebaran Katolik Roma dan Kristen Protestan, lebih khususnya di daratan Timor Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Karena bagaimana pun juga, masyarakat adat Timor Dawan akan selalu hidup berdampingan dengan kearifan lokal budaya leluhurnya.

Demikian ulasan singkat dari admin TAFENPAH.

Silakan Anda menyampaikan kritik, sanggahan, masukan melalui kolom komentar, demi memperkaya tulisan ini ke depannya.

Ikutin juga media sosial kami di bawah ini 👇 👇 👇 

YouTube: TAFENPAH GROUP 
TikTok: tafenpah.com
Instagram: @tafenpah_group dan @suni_fredy
Halaman Facebook: Tafenpah 



Frederikus Suni Redaksi Tafenpah
Frederikus Suni Redaksi Tafenpah Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan portal pribadi saya TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Inkulturasi Agama Katolik terhadap Kearifan Lokal Suku Dawan Timor NTT "