Peran Musik Liturgi Gereja Katolik Roma terhadap Kesuksesan Musisi NTT, Khususnya Petrus Kota di Indonesian Idol
Oleh: Frederikus Suni
Musisi NTT di balik peran Musik Liturgi Gereja Katolik Roma. Digital Imaging: Frederikus Suni/Tafenpah.com |
Tafenpah.com - Gereja Katolik Roma berperan penting dalam kesuksesan karir musisi Indonesia Timur.
Munculnya musisi berbakat dari bagian Timur Indonesia, tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara saat ini, tidak pernah lepas dari sentuhan humanis para Biarawan dan Biarawati Gereja Katolik Roma.
Salah satu calon musisi hebat sekaligus penerus Mario G Klau, Andmesh Kamaleng, dan Marion Jola adalah Petrus Kota.
Petrus Kota berhasil mengguncang panggung Indonesian Idol Season XIII 2024 dengan suara indahnya.
Penyanyi kafe yang sempat viral di Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur tersebut, juga memiliki pembawaan diri yang tenang dan sangat berkharisma.
Kharismanya mampu meluluhkan hati para Judges Indonesian Idol, di antaranya: Judika, Bunda Maia Estianty, Bunga Citra Lestari dan Anang Hermansyah.
Anang Hermansyah selama ini terkenal dengan penilaiannya yang 'out of the box,' namun ketika pertama kali mendengarkan suara Petrus Kota, ia langsung jatuh cinta.
Karena Petrus Kota bernyanyi tanpa tekanan dan santai, sembari menikmati setiap nada di balik petikan gitarnya yang terus menghipnotis seisi Studio RCTI dan juga pemirsa di mana pun.
Memang, perjalanan Petrus Kota di Indonesian Idol dan juga industri musik tanah air baru saja dimulai, namun ia akan bersinar di masa depan.
Itulah insting dan keyakinan admin TAFENPAH terhadap musisi kebanggaan kota beriman Atambua, Belu tersebut.
Tentu saja, apa yang diraih Petrus Kota saat ini, merupakan hasil didikan dari para Imam atau Pastor Katolik dan juga Suster yang berada di kota Atambua, Belu Nusa Tenggara Timur.
Terlepas dari apa yang Petrus Kota sampaikan kepada para juri Indonesian Idol, bahwasannya ia belajar otodidak.
Namun, di balik itu semua, ada campur tangan Imam/Romo/Pastor dan juga Suster Katolik, yang termanivestasi dalam musik liturgi.
Sebagai seorang musisi Katolik, tentu saja Petrus Kota sejak kecil sudah terbiasa mendengar bahkan ikut paduan suara, koor di sekolah, lingkungan dan perkumpulan Orang Muda Katolik.
Pengalaman tersebut, perlahan tapi pasti menumbuhkan minat Petrus Kota untuk terus mengembangkan bakat tersebut.
Sebagaimana dalam perumpamaan talenta di dalam Injil Matius. Dalam konteks Petrus Kota, kita pun melihatnya sebagai hamba yang berani keluar dari kota kelahirannya, untuk mengembangkan sekaligus mencari keberuntungan di negeri asing.
Negeri asing tersebut kita tujukan di ajang pencarian bakat Indonesian Idol Season XIII 2024.
Entah hasil akhirnya seperti apa, intinya Petrus Kota sudah berusaha untuk menjemput sekaligus mengembangkan talentanya.
Kisah perjalanan karir Petrus Kota juga merupakan representasi atau perwakilan warga Indonesia Timur, khususnya generasi muda provinsi Nusa Tenggara Timur yang sedang berjuang dalam mengejar cita-cita mereka di industri musik tanah air.
Sebagai warga Indonesia Timur, kita pun ikut mendukung Petrus Kota dengan cara memberikan vote melalui aplikasi RCTI+.
Karena hasil vote dapat mempengaruhi lolos dan tidaknya Petrus Kota di ajang pencarian bakat Indonesian Idol.
Meski suara dan kualitas bernyanyi Petrus Kota sudah sangat profesional, namun apalah daya, jika ia tidak mendapatkan banyak vote dari pendukungnya.
Mari, kita menaruh cinta dan harapan kita kepada perjalanan karir Petrus Kota di Indonesian Idol 2024.
Karena perjalanan Petrus Kota juga membawa nama provinsi Nusa Tenggara Timur di kancah nasional.
Selain apresiasi kita terhadap ilmu dan dedikasi para Biarawan dan Biarawati Gereja Katolik Roma dalam menyebarkan luaskan musik liturgi di tanah air.
Seni musik bukan perwujudan organisasi keagamaan tertentu, melainkan musik merupakan karya universal yang dapat dinikmatin oleh semua orang.
Posting Komentar untuk "Peran Musik Liturgi Gereja Katolik Roma terhadap Kesuksesan Musisi NTT, Khususnya Petrus Kota di Indonesian Idol "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat