Di Ujung Rotan Ada Emas, Konsep Pendidikan NTT Tahun 90an

Penulis: Frederikus Suni 

Di Ujung Rotan Ada Emas, Konsep Pendidikan NTT tahun 90an. Sumber gambar; utakatikotakcom (Frederikus Suni/www.tafenpah.com)

Tafenpah.com - Masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan konsep pendidikan 'Di Ujung Rotan Ada Emas,' pada tahun 80 - 2000an. Konsep pendidikan yang berbasiskan pada pembentukan karakter generasi muda tersebut, sejatinya sangat tepat dan efesien, guna meningkatkan kedisiplinan serta kualitas sumber daya manusianya.

Pada tahun 2002 hingga 2006, ketika saya masih mengenyam pendidikan di sekolah dasar, tepatnya di SDK Haumeni, Desa Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, model pendidikan 'Di Ujung Rotan Ada Emas,' masih kental dalam kegiatan belajar mengajar.

Tenaga pendidik di sekolah tersebut, tidak tanggung-tanggung dalam memberikan hukuman berupa pukulan, seperti; memukul jari tangan, kepala, bagian belakang badan hingga anggota tubuh lainnya dengan menggunakan mistar kayu, rotan dari pohon asam maupun benda lainnya.





Saat itu, saya dan teman-teman angkatan 2002 maupun mereka yang terlebih dahulu bersekolah dari tahun 70-80an pun mengalami hal serupa.

Kendati demikian, model pendidikan tersebut bukanlah hal baru di mata orang tua.

Justru orang tua di desa Haumeni ikut mendukung model pendidikan 'Di Ujung Rotan Ada Emas.'

Karena mereka (orang tua) peserta didik juga mengalami kejadian yang sama dari leluhurnya.

Peristiwa tersebut, jika kita melihat dari kajian ilmu psikologi, tentu di sanalah kita akan mendapatkan banyak persoalan yang dialami oleh peserta didik, terutama seputar 'mental health/kesehatan mental, luka batin, trauma yang berkepanjangan dan permasalahan psikologis lainnya.'

Saya pun mengakui bahwasannya, hingga kini permasalahan-permasalahan psikologis tersebut masih dan akan terus menghantuinya perjalanan setiap generasi milenial NTT.

Mungkin saja, ada yang sudah berkonsultasi dengan psikolog, psikiater, tokoh agama, lembaga-lembaga perlindungan anak, dan orang yang berkompeten dalam memberikan terapi, demi kesembuhan peserta didik di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur.

Beruntung saat itu, UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia belum bahkan tidak pernah diketahui oleh sebagian besar orang tua di pelosok-pelosok NTT. 

Jika tidak nasib tenaga pengajar mungkin saja diadili oleh pihak berwenang, sebagaimana fenomena orang tua di perkotaan yang kerap kali melaporkan tenaga pengajar, karena adanya pelanggaran HAM kepada anak-anak mereka.

Meskipun, tenaga pendidik di perkotaan hanya mengeluarkan kata-kata yang kurang berkenan dan menyakiti anak-anak, bahkan kasus-kasus ekstrem lainnya.

Fenomenologi tersebut sangat paradoks atau berbanding terbalik di kalangan orang tua di provinsi Nusa Tenggara Timur yang memilih diam, bahkan mendukung tenaga pengajar dalam memberikan pembentukan karakter anak-anak mereka, walau dengan cara kekerasan pun, orang tua tidak peduli!

Kendati demikian, setiap zaman selalu ada perubahan. Demikian pula dalam pendekatan tenaga pengajar kepada peserta didik di era saat ini.

Manfaat Konsep Pendidikan Di Ujung Rotan Ada Emas 

Tak bisa dimungkiri bahwasannya, konsep atau model pendidikan 'Di Ujung Rotan Ada Emas,' yang digunakan orang tua dan tenaga pengajar di wilayah NTT, ikut memberikan dampak positif bagi mental dan juga karakter generasi kelahiran 70-90an.

Itulah kelebihan dari konsep pendidikan 'Di Ujung Rotan Ada Emas.'

Selain itu, melalui pola pengajaran tersebut, generasi kelahiran 70-90an lebih survival dengan situasi dan kondisi apa pun dalam kehidupan harian.

Karena, pada zamannya, mereka telah diterpa dengan pembentukan karakter yang baik. Selain, kedisiplinan dalam menjalankan tugas harian mereka.

Makna Di Ujung Rotan Ada Emas 

Sejatinya konsep pendidikan karakter tersebut merupakan filosofi klasik yang sudah menjadi role model atau indikator orang tua di wilayah NTT dalam mengajarkan nilai-nilai etika dan moral kepada anaknya.


Di Ujung Rotan Ada Emas mengandaikan pendidikan yang sekeras apa pun, selalu ada manfaat bagi setiap warga NTT dalam menghadapi kerasnya kehidupan di wilayah Tenggara Indonesia tersebut.

Selain itu, hasil dari pendidikan tersebut juga memampukan setiap generasi NTT untuk terus mencari kelebihannya, lalu mengkreasikan hasil pikiran, pengalaman, serta ilmu pengetahuan untuk menghidupi dirinya sendiri, orang tua, sanak familinya, lingkungan, hingga bangsa dan negara yang selalu berpedoman pada etika dan moral, sebagaimana yang terkandung di dalam Kelima Sila Pancasila dan UUD 1945.


Disclaimer: Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak mana pun. Melainkan, karya ini sebagai bagian dari proses perjalanan hidup harian generasi muda NTT di zaman dusrupsi teknologi informasi saat ini yang jauh lebih menantang dan tak terduga. 

Teruntuk media mainstream di wilayah NTT yang ingin mempublikasikan ulang tulisan ini, diharapkan untuk mencantumkan TAFENPAH.

Instagram Penulis: @suni_fredy

Twitter: @tafenpah.com

YouTube: TAFENPAH GROUP 

TikTok: @tafenpah.com

Informasi kerja sama publikasikasi, press release/siaran pers, kolaborasi dapat menghubungi admin TAFENPAH melalui Kontak:
WhatsApp: 082140319973 
Email: tafenpahtimor@gmail.com









Frederikus Suni Admin Tafenpah Group
Frederikus Suni Admin Tafenpah Group Salam kenal! Saya Frederikus Suni, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia || Menekuni bidang Jurnalistik sejak 10 tahun lalu. || Saya pernah menjadi Jurnalis/Wartawan di Metasatu dan NTTPedia. Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan salah satu Dosen dari Binus university dan Atma Jaya, terutama Proyek dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dalam pendistribusian berita ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya juga pernah menjadi bagian dari Public Relation/PR sekaligus Copywriter dari Universitas Dian Nusantara (Undira) Tanjung Duren Jakarta Barat. Saat ini fokus mengembangkan TAFENPAH.COM dan juga menjadi kontributor di beberapa website tanah air, Kompasiana, Terbitkanbukugratis, Eskaber, PepNews, Lombokainsider. Tulisan saya juga beberapa kali dipublikasikan ulang di Kompas.com Saya juga menerima jasa pembuatan Website || Media sosial: YouTube: TAFENPAH GROUP || TikTok: TAFENPAH.COM || Instagram: @suni_fredy || Terkait Kerjasama dapat menghubungi saya melalui kontak ������ || WhatsApp: 082140319973 || Email: tafenpahtimor@gmail.com

Posting Komentar untuk "Di Ujung Rotan Ada Emas, Konsep Pendidikan NTT Tahun 90an "