Lagu Kuan Kefa, Pop Timor Dawan Bertemakan Kerinduan, Catatan Komunikasi Verbal Musisi Vinsen Kolo terhadap Warga TTU
Penulis: Frederikus Suni
Lagu Kuan Kefa Pop Timor Dawan Bertemakan Kerinduan seorang anak kepada orang tuanya. Pesan komunikasi verbal. Sumber gambar: Freepik (Frederikus Suni/Tafenpah.com) |
Tafenpah.com - Lagu Kuan Kefa merupakan salah satu gengre Pop Timor Dawan terbaik sepanjang masa. Karena di balik setiap liriknya yang bertemakan kerinduan seorang anak kepada orang tuanya, baik yang masih berziarah di dunia ini, maupun kepada mereka yang telah pergi menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa, musisi Vinsen Kolo (Almarhum) telah mewariskan tradisi kearifan lokal budaya Timor Dawan NTT kepada generasi muda, agar mereka tetap merawat dan mencintai dari mana mereka lahir, bertumbuh, dan berproses menjadi versi terbaik mereka di setiap aspek kehidupan.
Kehidupan telah memberikan banyak pilihan. Namun, dari sekian banyaknya pilihan tersebut, kita pun harus memilih. Makanya, ada istilah klasik dalam disiplin ilmu humaniora atau yang bertemakan kemanusiaan selalu menjadi salah satu topik terhangat dalam pembicaraan setiap orang.
Baca Juga:
Terjemahan Lirik Lagu Kuan Kefa, Karya Seniman Lokal Timor Tengah Utara, Vinsen Kolo
Karena di ruang tersebutlah ada komunikasi. Komunikasi berdasarkan pesannya dapat dibagi menjadi dua bagian yakni; komunikasi verbal dan nonverbal.
Berkaitan dengan tema tulisan di atas, saya mengelompokkan 'Lagu Kuan Kefa' ke dalam jenis Komunikasi verbal.
Karena di balik setiap liriknya, sang kreator atau pencipta lagu Kuan Kefa, Vinsen Kolo (Alm) telah mewariskan pesan-pesan kebudayaan etnis Dawan Timor yang mendiami bagian Tenggara Indonesia, tepatnya di Timor Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lagu Kuan Kefa juga mengelaborasikan antara pesan komunikasi verbal dan nonverbal.
Di mana, pesan komunikasi verbal terjawantahkan dalam setiap lirik lagunya. Sementara, pesan komunikasi nonverbal dari lagu Kuan Kefa terdapat dalam setiap ekspresi wajah, sentuhan disposisi batin hingga simbol-simbol kebudayaan etnis Dawan Timor, sebagaimana yang dibawakan oleh penyanyi Yus Binsasi dan Eddy D. Tahoni.
Meski Vinsen Kolo (Alm) yang menciptakan lagu Kuan Kefa, namun Yus Binsasi dan Eddy D. Tahoni lah yang mempopulerkan karya tersebut.
Kerjasama dari ketiga musisi lokal Timor Barat, NTT tersebut berhasil membawa penikmatnya untuk masuk dalam satu fenomenologi kerinduan kepada orang-orang terkasihnya.
Lagu Kuan Kefa juga menjadi salah satu warisan kebudayaan suku Dawan Timor NTT yang hingga kini menjadi ikon atau simbol kebudayaan masyarakat di tanah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
Karya tersebut juga tidak hanya dinikmatin oleh warga Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang beribukotakan Kefamenanu, tetapi lagu Kuan Kefa juga menjadi konsumsi publik, terutama pendatang dan juga wisatawan yang berkunjung ke bekas wilayah jajahan Belanda.
Makna lagu Kuan Kefa secara eksplisit atau tersembunyi menampilkan kerinduan yang mendalam dari mendiang (Vinsen Kolo) kepada warga TTU untuk terus mencintai orang tua dan juga sanak familinya tanpa syarat.
Karena keluarga adalah satu-satunya harta yang paling berharga. Dalam keluarga, siapa pun akan merasa damai dan tenang. Meski dalam realitanya, ada pasang surut.
Namun, bagaimana pun juga, pesan komunikasi verbal dari setiap lagu Kuan Kefa, sejatinya mengajarkan kepada penikmatnya untuk selalu meluangkan waktu untuk membangun komunikasi antarpribadi hingga Komunikasi lintas kebudayaan tanpa memilih.
Sebagaimana pesan-pesan dari para pendiri bangsa yang terkandung dalam Kelima Sila Pancasila.
Pancasila merupakan hukum dari segala hukum yang berlaku di Indonesia. Sedangkan, lagu Kuan Kefa menjadi simbol kebudayaan masyarakat kabupaten Timor Tengah Utara dalam berjejaringan.
Teruntuk pendatang dan siapa saja yang ingin berkunjung ke daratan Timor Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, menikmati lagu Kuan Kefa akan meningkatkan komunikasi lintas kebudayaan bersama Etnis Dawan Timor.
Momen tersebut akan menjadi pengalaman kebudayaan yang paling mengesankan pengunjung selama berada di pulau Timor hingga negara Demokratik Timor Leste.
Karena sebagian besar warga Timor Leste adalah etnis Dawan Timor. Meski dipisahkan oleh kawat duri, garis pantai, wilayah kekuasaan, lagi kebangsaan, bendara dan hukum kenegaraan.
Tetapi, mereka (warga Timor Barat) dan Timor Leste memiliki kesamaan dalam kebudayaan dan bahasanya, khususnya mereka yang tinggal di distrik Ambenu dan Oekusi.
Terima kasih dan selamat menikmati pesan-pesan kerinduan di balik lagu Kuan Kefa.
Disclaimer: Teruntuk media mainstream di wilayah NTT yang ingin mempublikasikan sebagian karya ini, mohon mencantumkan TAFENPAH. Mari, kita menjaga dan menghormati karya orang lain.
Instagram Penulis: @suni_fredy
YouTube TAFENPAH GROUP
TikTok: @tafenpah.com
Posting Komentar untuk "Lagu Kuan Kefa, Pop Timor Dawan Bertemakan Kerinduan, Catatan Komunikasi Verbal Musisi Vinsen Kolo terhadap Warga TTU "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat