Peran Media Lokal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste
Penulis: Frederikus Suni
![]() |
Pemeriksaan kesehatan gratis masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor Leste diselenggarakan oleh Puskesmas Napan dan Pengelola PLBN Napan. Foto: Ig @plbn.napan (Tafenpah.com) |
TAFENPAH.COM - Media massa yang terdiri dari cetak dan digital (Online) memiliki peran strategis dalam mempromosikan potensi yang berada di daerah tertentu.
Keberadaan media massa di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste, khususnya yang berada di Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara - NTT sangat strategis guna merefleksikan kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, karir, tantangan dan peluang hingga aspek budaya.
Sayangnya, media massa khususnya arus utama (Mainstream) yang berada di Kefamenanu (Ibukota) kabupaten Timor Tengah Utara hingga media-media di Kupang (Ibukota) provinsi Nusa Tenggara Timur lebih fokus memberitakan dinamika kehidupan politik, pemerkosaan, pencurian, penggunaan narkoba dll.
Baca Juga:
Ketimbang mereka (pekerja pers) mengangkat isu seputar kehidupan warga di pedesaan dengan segala permasalahannya, mulai dari ketertinggalan informasi seputar pendidikan, peluang membuka usaha, pengembangan diri (self improvement), pelatihan keterampilan kerja, pemberdayaan UMKM, masalah-masalah kebudayaan, dan lain sebagainya.
Akibatnya, ketika kita berbicara tentang kehidupan warga perbatasan, dengan spontan ingatan kita akan tertuju pada ketertinggalan, kurangnya pendidikan, dan berbagai hal negatif tentang masyarakat perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Iwan Awaluddin Yusuf dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul 'Radio di Kawasan Perbatasan Indonesia dalam Centering the Margin,' yakni; "selama ini, informasi tentang perbatasan identik dengan persoalan-persoalan kemiskinan, ketertinggalan, pengikisan nasionalisme, infiltrasi budaya dan konflik kedaulatan dengan negara tetangga."
Iwan dalam jurnal tersebut juga mengatakan fungsi utama media di perbatasan adalah mengartikulasikan kepentingan-kepentingan daerah sehingga dapat didengar oleh pemerintah pusat yang akhirnya memberi warna pada dinamika sosial, ekonomi, politik, dan budaya di tanah air sendiri.
Inilah arti dari proses Centering the Margin yaitu memusatkan yang terpinggirkan.
Baca Juga:
Alasan Utama Orang NTT Adakan Pesta di Setiap Acara
Sementara dalam pandangan atau Perspektif Tafenpah sendiri, admin melihat bahwasannya daerah di perbatasan Indonesia dan Timor Leste, khususnya yang berada di Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki peluang yang sangat menjanjikan dari aspek budaya, ekonomi dan pendidikan.
Di mana, kota Kefamenanu sendiri sudah lama menjadi oase/tempat transit pendidikan bagi anak-anak muda dari negara Timor Leste.
Universitas Negeri Timor (Unimor) dan beberapa sekolah tinggi yang berada di kota Kefamenanu (Ibukota) kabupaten Timor Tengah Utara hingga lembaga pendidikan yang berada di kota Kupang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembangan sumber daya manusia Timor Leste.
Momentum tersebut juga menjadikan peluang strategis para pelaku UMKM hingga pemilik modal (pemerintah dan swasta) dalam menggerakkan roda perekonomian di daerah perbatasan kedua negara.
Selain itu, jika saya mengkaji dari sisi Antropologi, masyarakat di Timor Barat - NTT dan Timor Leste memiliki kesamaan budaya, bahasa, cara pandang dan aspek kehidupan lainnya.
Kendati kedua warga negara dipisahkan oleh batas wilayah (darat dan laut), namun mereka akan tetapi sama dalam warna kulit, bahasa, budaya, kepercayaan dan lainnya.
Untuk mengakomodir kebutuhan kedua warga negara, pemerintah Indonesia melalui gubernur NTT serta mitra utamanya di berbagai pemerintahan daerah sejauh ini sudah melakukan banyak terobosan, guna menghidupkan roda perekonomian daerah perbatasan.
Kendati demikian, peran media utama harus lebih powerfull lagi dalam mengkompilasikan segala aspirasi dan kebutuhan masyarakat perbatasan dalam berbagai pemberitaannya.
Tafenpah bisa dikatakan sebagai media lokal pelopor NTT yang selama kurang lebih 4 tahun ini fokus memberitakan kepentingan warga perbatasan yang luput atau terlupakan dari pemberitaan media arus utama.
Walaupun tidak semua hal atau kepentingan warga perbatasan Indonesia dan Timor Leste masuk dalam pemberian TAFENPAH, namun setidaknya media lokal asal Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara - NTT tersebut sudah menjadi role model pemberitaan media lainnya di bumi Flobamora.
Tafenpah sendiri merupakan media alternatif warga yang ingin menyuarakan kepentingan mereka, namun mereka terhalang oleh kepentingan media arus utama yang kebanyakan condong ataupun dikuasai oleh pejabat publik, pengusaha, dan lainnya.
Sumber; Jurnal Komunikasi Universitas Islam Indonesia dan analisa admin TAFENPAH
Posting Komentar untuk "Peran Media Lokal di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan ya! | Terima kasih
Diperbolehkan mengutip tulisan dari Tafenpah tidak lebih dari 30%, dengan syarat menyertakan sumber | Mari, kita belajar untuk menghargai karya orang lain | Salam hangat